Bak pusat kebugaran dan gym, Togar terinspirasi menciptakan karya bermula dari tinggal di kawasan Jatiwangi pada 2014 silam. Ketika mulai hidup bertetangga bersama istrinya Grace Samboh, Togar mulai belajar belajar.
"Kami sering main ke usaha rumahan genteng dan di Jatiwangi banyak menemukan fakta menarik. Di sini ada satu atau empat genteng dengan merek berbeda tapi digunakan dalam satu atap, modularitas karena cenderung mirip. Bayangkan ketika mereka bersaing secara produksi tapi ketika diletakkan fungsinya sama," kata Togar di RUCI Art Space.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Genteng-genteng itulah yang dibawa Togar ke Ibu Kota. Bekerja sama dengan Super Baday Fitness Centre aka RUCI Art Space, Togar bersama para kurator membuat genteng-genteng dijadikan alat fitnes.
"Sejak tahun 2014 tinggald i Jatiwangi, project awalnya mau ke gym tapi bunyi dulu, tapi lagi-lagi kami masih berpola pikir turis. Bikin konsep, dieksekusi, gagal, langsung nyerah gitu," kenang Togar kala itu.
Dia pun melanjutkan, "Cara kami tinggal yang lebih lama, yang tadinya perspektif turis sekarang bertetangga dan belajar banyak. Dari genteng bisa belajar banyak."
![]() |
Setelah kerap melihat dan menjadi penonton Jatiwangi Cup yang merupakan kompetisi binaraga jebor, Togar konsisten membuat pameran seni 'Ulah Tanah'. Di eksibisinya, siapapun bebas memainkan alat fitnes dari genteng tersebut layaknya sedang berolahraga.
Tertarik melihat 'Ulah Tanah'? Pameran berlangsung hingga 15 September 2019.
(tia/nu2)