Hari Prast sukses mengkombinasikan antara kultur Indonesia dengan obyek lainnya. Ia menceritakan saat membuat konsep komik Jokowi karena pihaknya merasa Jokowi itu seperti Tintin.
"Kenapa Jokowi seperti Tintin, kita mau shortcut untuk jelasin ke orang-orang kayak superhero atau tenaga super suka pergi ke mana-mana. Kita kasih rasional alasan kayak gitu, akhirnya orang merasa relate dengan komik atau visual atau warna jadi mau ikutan tahu banyak tentang Jokowi," katanya ketika diwawancarai di Studio Karya Adalah Doa, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 2014, Hari Prast dan tim Berakar Komunikasi juga sengaja membuat berbagai sampul komik 'Kisah Blusukan Jokowi' di Indonesia. Meski hanya sampul, ia menceritakan ada satu cerita yang menarik.
"Ketika buat 'Kisah Blusukan Jokowi' di Yogyakarta, kita nggak tahu kalau Pak Jokowi juga akan ke Yogya, sesimpel saya bikin gambar Tugu kayak udah terbiasa," tuturnya.
Tidak lama kemudian, Jokowi pun benar pergi ke kawasan Malioboro, Yogyakarta. Sama halnya dengan komik 'Kisah Blusukan Jokowi' ke Papua.
Video: Eksklusif! Bersuara Lewat Ilustrasi Positif nan Kreatif ala Hari Prast
[Gambas:Video 20detik]
"Cuma Pak Jokowi kan yang pernah ke Papua. Hal-hal seperti itu yang akhirnya muncullah 'Karya Adalah Doa'," katanya.
Meski banyak menggambar Jokowi namun Hari Prast dan timnya tak ingin mendapatkan timbal balik, termasuk bertemu dengan Jokowi. "Karena jujur pengin ngajakin orang berkampanye dengan positif," tukasnya.
Simak artikel berikutnya!