.webp)
Film tentang Indonesia berjudul 'Bali: Beats of Paradise' sempat ambil bagian dalam kontes Oscar. Film ini sempat bersaing dengan 'Infinity War' di ajang pra-Oscar beberapa waktu lalu.
Meski tak berhasil tembus masuk dalam nominasi, 'Bali: Beats of Paradise' menjadi salah satu pencapaian cemerlang Indonesia di perfilman internasional.
Adalah Livi Zheng, sutradara di balik film tersebut. Perempuan 29 tahun ini mengembangkan kariernya sebagai filmmaker di Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku dulu sempat jadi atlet (wushu). Sempat menang 26 kali di US. Kemudian pindah ke Beijing dan belajar di sana. Di wushu itu biasanya ada 2 (pilihan). Jadi pelatih atau terlibat di film , jadi aku dua-duanya," ungkap Livi kepada detikHOT belum lama ini.
Sejak itu dirinya tertarik untuk terjun ke dunia layar lebar. Livi mengungkapkan, sebenarnya tak ada latar belakang film bahkan di keluarga besarnya.
Selepas mendapat gelar di jurusan Ilmu Ekonomi, ia pun bertekad belajar film di sebuah universitas.
"Kan kalau film jam kerjanya panjang nggak karu-karuan. Nggak mungkin kan aku ngantor sambil bikin film, aku kayak juga nggak yakin. Akhirnya aku apply S2 ke kampus University of Southern California School of Cinematic Arts," urai Livi.
Kampus itu melahirkan sutradara Amerika yang bersinar di antaranya George Lucas juga Robert Zemeckis sutradara 'Forrest Gump'.
Dikatakan Livi, sulit untuk bisa menjadi mahasiswa di kampus tersebut. Niatnya bersekolah film di kampus itu pun diniatkan Livi tanpa banyak ekspetasi.
"Aku coba apply nothing to lose, karena untuk masuk situ kemungkinannya sedikit. Eh ternyata lulus, keterima antara percaya nggak percaya. Ini kayaknya Tuhan nunjukin jalan aku supaya jadi sutradara," kata Livi lagi.
'Bali: Beats of Paradise' menjadi film kedua Livi Zheng. Sebelumnya ia juga pernah menggarap film pertamanya yang dipasarkan secara internasional berjudul 'Brush with Danger'.
