'Aquaman' menjadi film terbaru yang DC rilis setelah 2017 lalu melepas 'Justice League'. Meski 'Aquaman' belum bisa dibilang sempurna, tetapi kisah solo Arthur Curry ini membawa DC perlahan bergerak menyempurnakan diri.
Film ini dibuka dengan mengungkap asal-usul Arthur. Ia terlahir dari seorang manusia dan sang ibu yang berasal dari Atlantis, Arthur menjadi penghubung di antara dua dunia yang berbeda.
Film ini kemudian membawa Arthur yang kemudian terpaksa harus 'pulang' ke Atlantis karena saudara tirinya King Orm bertekad untuk menyerang daratan dengan pasukan dan koalisi kerajaan di bawah lautan.
'Aquaman' membawa peran Arthur Curry yang tak hanya seorang pahlawan. Ia juga berhak atas takhta kerajaan bawah laut dan mendapat gelar sebagai penguasa samudera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran eks orang di balik layar MCU, Joss Whedon (sutradara 'The Avengers') tak menolong cerita berkumpulnya para superhero DC menghadapi Steppenwolf ini menjadi lebih baik setelah 'Wonder Woman' atau 'Suicide Squad'.
Akan tetapi, kali ini 'Aquaman' terlihat memperbaiki kekurangan DC. James Wan membawa sentuhan khas film blockbuster dengan visual efek yang megah menggambarkan lautan sebagai tempat yang indah.
Visual tersebut diperkuat dengan skenario yang 'cair' di beberapa bagian, perlahan meninggalkan label terlalu serius yang melekat pada DC seperti terlihat pada 'Batman v Superman'. Dialog canda antara Jason Momoa dan Amber Heard menjadi wajah baru bagi DC.
Mengupas kisah tersendiri pada sebuah karakter memang tak mudah. Ada beberapa bagian yang bertele-tele untuk disaksikan. Informasi tentang masa lalu Arthur hingga mengupas lebih jauh tentang Atlantis dengan sumber sejarah di baliknya membutuhkan pendekatan yang berbeda ketika digabungkan dalam kisah fantasi berpadu dengan cerita berdasarkan komik.
Satu yang menjadi perhatian selanjutnya tentunya penampilan Jason Momoa yang menarik perhatian. Sang makhluk asal Atlantis separuh manusia itu dihidupkan Momoa sebagai superhero yang tak terkalahkan.