'Black Mirror' menjadi serial yang menyedot perhatian dari kisah yang ditampilkan dalam episode demi episodenya. Serial antologi besutan produser dan penulis skenario asal Inggris, Charlie Brooker ini mengawali ceritanya di musim pertama tentang bahaya teknologi yang tak terduga.
Kemajuan teknologi dengan makin banyak bermunculannya ponsel pintar dan era media sosial yang berkembang nyatanya berlawanan dengan konsep kemanusiaan.
Brooker mengawali 'Black Mirror' dalam episode 'The National Anthem' dan 'Fifteen Million Merits' yang melambungkan karier aktor Daniel Kaluuya sejak itu.
Teknologi yang kian berkembang membuat mereka di dunia baru ini dapat memilih tayangan apapun yang mereka inginkan hanya dengan mengibaskan tangan.
 Foto: (imdb.) |
Atau bagaimana media sosial dapat menjadi kekuatan baru untuk mengendalikan dunia seperti dalam episode 'The National Anthem' yang membawa cerita Perdana Menteri Inggris bersedia bercinta dengan Babi.
"Beberapa orang mungkin berpikir serial ini dibuat oleh beberapa orang yang menghina semua teknologi dan seperti ingin hidup dalam kotak kayu. Bukan itu maksud kami, kami cukup mencela diri sendiri, saya pikir kami memiliki selera humor yang baik dan konyol," ujar Brooker.
Serial ini awalnya ditayangkan di saluran televisi biasa di Inggris di 2011. Netflix kemudian membeli program ini di 2015 dan tayang perdana di Oktober 2016.
Hingga kini Netflix telah menayangkan 'Black Mirror' dalam 4 musim yang masing-masing terdiri dari enam episode.
Brooker mengembangkan 'Black Mirror' untuk menyoroti topik-topik yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan teknologi, menciptakan kisah-kisah yang menampilkan tentang cara hidup manusia di saat ini.
Sejak tayang, serial ini mendapat sambutan positif dari para kritikus. 'Black Mirror' juga menerima banyak penghargaan dan nominasi sekaligus penambahan jumlah penonton sejak tayang di Netflix.
Dua episodenya 'San Junipero' (dari musim ketiga) dan 'USS Callister' (musim keempat), memenangkan total lima penghargaan di ajang Emmy Awards.
