Teknik Garap Scoring Film Indonesia Tak Banyak Beda dengan Hollywood

Jakarta -

Sebuah prestasi yang membanggakan mengetahui anak-anak bangsa bisa dilibatkan dalam proyek film Hollywood. Sound Designer Fajar Yuskemal salah satunya yang menambah rekam jejaknya terlibat dalam horor 'Apostle' yang tayang di Netflix.

Lantas, adakah perbedaan kala dirinya dipercaya terlibat dalam film produksi Hollywood dengan produksi negeri sendiri?

"Tidak terlalu ada perbedaan yang signifikan menurut saya. Kalau dari segi teknik sih sama-sama aja untuk diimplementasikan ke gambar dan cerita," tuturnya lewat surel kepada detikHOT belum lama ini.

Baca juga: 'Apostle': Teror Berdarah-darah dari Gareth Evans

Fajar yang lulus dari sebuah universitas swasta di Jakarta jurusan Musik ini lebih lanjut menambahkan, yang berbeda hanya terlihat dari cara kerja yang ada di produksi film Hollywood.

"Dari segi produksi, segala sesuatunya harus proper, setiap mau ngerjain sesuatu ada prosedurnya masing-masing tapi semuanya terasa mudah karena banyak yang membantu dan orang-orangnya cukup sigap dalam menangani job-nya masing-masing," tuturnya lagi.

Menggarap scoring dan music design 'Apostle' diakui Fajar tak banyak menemui kesulitan. Bahkan meski ini film horor, ia mengaku menikmatinya.

"Saya memang suka horor pada dasarnya. Tantangan ada tapi berkesan bisa ada di project ini," tukasnya.

Baca juga: Rahasia di Balik Scoring yang Memacu Jantung di 'Apostle'

(doc/tia)