.webp)
Cerita dalam novel 'Resign!' diakui memiliki dialog-dialog yang ringan dan terasa dekat di hati pembaca. Khususnya terhadap generasi milenial yang sudah memasuki dunia kerja.
Menurut Almira Bastari yang menuliskan novel 'Resign!', cerita yang ditulisnya diakui kawan-kawannya berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. "Saya sendiri pernah resign," tutur Almira sambil tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada saja pembaca yang salah kaprah setelah membaca novel tersebut. Ia menceritakan banyak pembaca yang malah buru-buru resign setelah membaca karya kedua Almira.
"Pesan yang ingin saya sampaikan di 'Resign!' adalah jangan gegabah atau buru-buru resign, tapi malah ada yang resign karena baca bukunya. Pengen bilang 'salah paham kamu tuh!'," tutur lulusan Institut Teknologi Bandung lagi-lagi dengan tawa.
Lewat menulis pula, Almira merasakan bisa berbagi pikirannya kepada orang lain dan ada banyak hal positif yang bisa diambil. Ia mencontohkan lewat novel 'Melbourne (Wedding) Marathon', pembaca banyak yang mengirimkan pesan jadi lebih kuat menghadapi kesedihan yang dialami.
"Pembaca novel 'Resign!' juga jadi senang karena bisa tertawa," pungkasnya.
Saat ini novel 'Resign!' sudah mencapai cetakan keenam. Buku yang diterbitkan oleh GPU pun masih tersedia di toko-toko buku Tanah Air.
Ke depannya novel 'Resign!' kabarnya segera diadaptasi ke layar lebar. Bagaimana ceritanya? Simak artikel berikutnya ya.
(tia/nu2)
