Menurut pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ketika kertas dilipat, robek, maupun kertas basah mempunyai tekstur berbeda-beda. "Seperti megang makhluk hidup lain kalau saya bilangnya," ujarnya mengibaratkan.
"Sebenarnya megang kertas itu punya sebuah pengalaman yang berbeda. Kalau kertas putih kan kelihatannya saja sama tapi ketika dipegang teksturnya beda," ujar Sandy Lee ketika ditemui detikHOT di Dia.Lo.Gue Artspace Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandy Lee, Si Paper Engineer Asal Bandung |
Kertas pun dinilai ilustrator yang menggemari karya seniman botanical Eunike Nugroho bukan bersifat rapuh tapi lebih fleksibel. Medium itu pun akan memiliki unsur berbeda saat menggunakan jenis kertas yang tak biasa.
Saat bepergian pula, Sandy mencoba untuk mengumpulkan aneka kertas dari berbagai negara khususnya ketika berada di Jepang. Di negara tersebut, ada banyak kertas yang bisa digunakan sebagai media berkarya.
"Sekarang kalau pergi ke mana, selalu beli kertas. Entah beli pas di pop up atau datang ke studio-studio. Itu wajib," tutur pria kelahiran Bandung 1988.
Saat ini Sandy tengah memajang karyanya yang berjudul 'The Natural Anatomy Observer' di Dia.Lo.Gue Artspace hingga 19 Agustus 2018. Bagi pengunjung yang penasaran dengan karya-karya Sandy bisa menyambagi galeri yang berada di Kemang Jakarta Selatan.
Simak artikel berikutnya.
(tia/tia)