Seperti dalam filmnya, San Fransokyo akan kembali menjadi kota latar dari 'Big Hero 6 The Series'. Kota tersebut merupakan pseudo-city yang terinspirasi dari penggabungan antara San Francisco dan Tokyo.
"Kota tersebut bukan San Francisco, bukan pula Tokyo, namun gabungan antara keduanya. Ada rasa Amerika, namun juga ada gaya Jepangnya. Sebuah latar yang sangat bercampur dan terasa hybrid," terang Mark McCorkle selaku produser eksekutif dari seri tersebut.
Dalam rangka menjelang tayangnya seri 'Big Hero 6' di layar kaca Indonesia, detikHOT mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara terbatas dengan dua produser eksekutif seri itu, Mark McCorkle dan Bob Schooley melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami seperti memiliki kaleng kosong yang harus kami isi, dan kami sangat senang mengerjakannya," tutur Mark.
Keduanya bercerita, bagaimana mereka membayangkan warga dari kota tersebut agar pseudo city tersebut terkesan nyata. "Misalnya, seperti membuat warga di kota tersebut memiliki kepribadian yang suka berpergian mengenakan bus dan subway," tambah Mark.
![]() |
Bila film 'Big Hero 6' menggunakan teknologi CGI untuk membuat desainnya, menurut Bob dan Mark, dalam serinya, mereka masih menggunakan animasi tradisional. Hal itu yang menjadi pembeda antara versi film dan serinya dari segi produksi.
"Jadi kamu harus menentukan seperti apa gedungnya, seperti apa bentukan kotanya, dan tentunya seri ini memiliki interpretasi visual yang berbeda," ujar Mark.