Setelah bertahun-tahun hanya jadi sidekicks, superhero kulit hitam akhirnya muncul dalam 'Black Panther'. Ilmuwan dan superspesies perkasa melindungi negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film tersebut mengilustrasikan sebuah dunia fantasi dimana penjajah putih tak mendarat di Afrika. Sementara orang kulit hitam telah mencapai tingkat kemajuan teknologi baru, bahkan menawarkan cadangan logam terkuat yang ada di dunia. Wakanda, negara fiksi yang dibuat Marvel itu menyimpan banyak kekayaan alam.
'Black Panther' tak takut mengatasi rasisme, kolonialisme dan perbudakan dengan latar belakang afrocentric futurist.
Blade adalah vampir yang berjuang mengatasi kehausan akan darah. Hancock juga diceritakan sebagai sosok alkoholik. Karakter fantasi lainnya seperti Nick Fury, War Machine, Falcon dan Storm sangat menarik untuk dilihat, namun alur cerita mereka berfungsi untuk melayani orang kulit putih.
![]() |
'Black Panther' merupakan superhero kulit hitam yang diwakili dengan narasi yang mematahkan stereotip yang mengubah perspektif. Bahkan perempuan di sana tak digunakan hanya sebagai perangkat naratif saja, perempuan adalah mata-mata terbaik yang ditawarkan, prajurit tak kenal takut dan jenius yang bertanggung jawab atas kemajuan teknologi bangsa Wakanda.
Supermodel Tyra Banks jadi salah satu yang hadir dalam pemutaran perdana di New York yang diselenggarakan oleh The Cinema Society at the Museum of Modern Art. Ia menilai film tersebut tak sekedar hiburan, tapi juga sebuah gerakan.
"Saatnya, kita butuh ini. Kami butuh film ini sekarang. Ini bukan film, ini gerakan. Ini adalah organisme hidup. Ini adalah harga diri dan dorongan yang tak hanya dibutuhkan, tapi juga sangat pantas," katanya.
(nu2/doc)