.webp)
Dalam penuturan penulis biografi 'Chairil', Hasan Aspahani, diceritakan mengenai sejarah sajak tersebut.
"Dari banyaknya perempuan yang dia tulis sajaknya, nggak ada sama sekali sajak untuk Hapsah. Tapi ada satu sajak yang nggak selesai dan ada di PDS H.B.Jassin," ungkap Hasan ketika ditemui di kompleks TIM, Jakarta Pusat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sajak yang menggunakan tulisan tangan tanpa mesin ketik dan memakai pensil itu, diakui Hasan, tidak terbit di mana-mana. Namun, sajaknya terdapat di dalam buku kerja Chairil.
"Di situ banyak calon sajak yang mau diterbitin, dan ada yang mau diterjemahkan. Karya-karya yang belum selesai menjelang kematiannya," tutur Hasan.
Sajak berjudul 'Buat H' itu berisi, "Aku berada kembali di kamar, bersama buku seperti sebelum bersamamu dulu."
Hasan menduga sajaknya memuat kerinduan yang mendalam terhadap sosok istrinya tersebut. "Dia kangen sama istrinya di hari-hari terakhir jelang kematiannya. Dia kangen pada istri dan rumahnya dulu. Dan 'Buat H' menurut H.B.Jassin memang buat Hapsah," kata Hasan.
Kini, kisah-kisah yang ada di dalam buku biografi 'Chairil' karya Hasan Aspahani segera diadaptasi ke versi panggung teater. Berjudul 'Perempuan Perempuan Chairil' karyanya diadaptasi oleh Titimangsa Foundation, serta menampilkan Reza Rahadian sebagai Chairil dan Hapsah diperankan Sita Nursanti.
Simak artikel berikutnya!
