Pria bernama lengkap Untung Yuli Prasetyawan warga Kauman, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Magelang itu kerap melukis dengan rokok dan obat nyamuk. Dua material tersebut digunakannya sejak 2003 silam.
Ditemui di Limanjawi Art House, di sela-sela aktivitas melukis, pria yang akrab disapa Wawan Geni itu menceritakan awalnya dia biasa menggunakan cat sebagai material utama di tahun 2010.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam sebulan dia bisa menghabiskan 10 bungkus rokok dan 15 pak obat nyamuk. Sehari-hari selama 8 sampai 9 jam, satu bungkus rokok biasa dipakai Wawan Geni. Namun, rokok tersebut tidak selalu dihisap Wawan, dia hanya memakai seperlunya saja.
"Kalau dihisap terus cepat habis, nanti lukisannya belum selesai," katanya berkelakar.
Sebelum menggunakan obat nyamuk dan rokok, Wawan Geni pernah mencoba-coba dengan dupa, lidi yang dibakar hingga kayu bakar. Namun baginya material tersebut dirasa tidak cocok untuk karya-karyanya.
Hingga kini sudah ada 50an lukisan yang berhasil diciptakan Wawan Geni dengan rokok dan obat nyamuk. Ke-50 lukisan tersebut hampir semuanya tidak ada di tangannya. Ada lukisan bernama 'Human Landscape' yang tengah dikerjakannya saat ini menjadi lukisan terakhir dan sudah dilirik kolektor kenamaan.
Di tahun 2006, Wawan Geni juga menyabet rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas keunikan teknik melukisnya. Seperti apa profil Wawan Geni?
Kali ini, culture detikHOT akan membahas kiprah Wawan Geni serta filosofinya melukis dengan bara api. Simak artikel berikutnya!
(tia/doc)