Seperti film-film sebelumnya, 'Pirates of the Carribean' kali ini kembali mengangkat kisah petualangan kapten Jack Sparrow dan awaknya dalam mengarungi samudra. Penasaran seperti apa petualangan Jack Sparrow kali ini?
'Pirates of the Caribbean: Salazar's Revenge' dibuka dengan adegan dimana Henry Turner (Brenton Thwaites) pergi ke tengah laut untuk menemukan kapal Dutchman di mana ayahnya, Will Turner (Orlando Bloom), yang dikutuk bersemayam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekerja di kapal Inggris, Henry tak pernah berhenti mencari Jack Sparrow. Ia juga mempelajari mengenai mitos-mitos dan kutukan di lautan.
Sebuah kecelakaan membawa kapal Inggris imana ia bekerja tersesat ke segitiga mematikan di mana kapten Salazar dan awaknya dikutuk. Semua awak terbunuh, akan tetapi hantu Salazar selalu menyisakan satu orang untuk bercerita karena, "Tidak ada orang mati yang bercerita".
Di tempat lain, seorang perempuan cerdas, Carina Smyth (Kaya Scodelario) ditangkap karena dianggap penyihir. Padahal ia adalah seorang ilmuwan ahli membaca bintang yang membaca jurnal Galileo Galilei yang ditinggalkan ayahnya.
Pada buku jurnal tersebut terdapat sebuah permata berwarna merah yang dapat menuntunnya untuk menemukan trisula yang selama ini ayahnya cari. Sayangnya, letak trisula tersebut dapat ditemukan apabila sebuah peta yang tak seorang pun dapat membacanya dapat dipecahkan.
Memiliki kesamaan karena mencari trisula demi sang ayah, Henry dan Carina akhirnya bertemu.
Sedangkan di tempat lain, nyaris kehilangan segala keberuntungannya, Jack Sparrow pun akhirnya memutuskan untuk menukar kompasnya dengan minuman. Ia tidak menyadari bahwa perbuatan tersebut dapat membangkitkan hantu Salazar yang begitu ingin membalas dendam padanya.
Peristiwa demi peristiwa akhirnya membawa ketiganya bertemu dan bertualang untuk memukan trisula. Dihantui oleh ancaman dari Salazar hingga misteri siapa ayah Carina sebenarnya, film ini tak hanya menegangkan, namun juga tak terduga.
Yang menarik untuk dianalisis dari film ini adalah latar, tokoh dan cerita yang membangun film ini. Seperti film-film sebelumnya, film ini masih mengambil kepulauan Karibia dan lautnya sebagai latar.
Perairan Karibia memang dikenal sebagai wilayah yang rawan akan perompakan bajak laut. Secara sejarah, peristiwa perompakan itu berhubungan dengan perkembangan wilayah Karibia pada era setelah kedatang Christopher Columbus di Dunia Baru.
Nyaris mirip dengan cerita sejarah, musuh dari kapal-kapal bajak laut adalah kapal-kapal kolonial Eropa. Uniknya, tidak seperti dongeng-dongeng bajak laut umumnya yang menemparkan bajak laut di tempat yang antagonis, dalam film ini penonton dibuat mempertanyakan siapa yang sebenarnya pencuri.
Tokoh Jack Sparrow yang menjadi tokoh sentral dan protagonis membuat penonton dapat melihat bajak laut dari sisi lain. Apakah benar bajak laut yang merupakan pencuri atau justru para koloni dari Eropa lah, misalnya Belanda atau Spanyol, yang justru mencuri sumber daya alam dari tanah jajahan?
Pertanyaan di atas mungkin tidak terjawab dari cerita film ini, akan tetapi setidaknya film ini membuat penonton mempertanyakan film tersebut.
Selain itu, ada pula tokoh Carina yang dianggap penyihir karena ia begitu cerdas. Ada adegan dimana terlihat betapa perempuan di masa itu (masa yang digunakan untuk latar film) 'dijegal' untuk menjadi cerdas. Bahwa perempuan cerdas di masa itu dianggap sebagai penyihir yang mengerikan.
Ada sebuah adegan yang menggambarkan dimana Carina berlindung di laboraturium seorang ilmuan. Di depan laboratorium itu terdapat tulisan yang berbunyi,"Anjing dan perempuan dilarang masuk". Apakah hal tersebut merupakan penggambaran dari bagaimana perempuan ditempatkan di posisi yang lebih rendah dari lelaki secara intelejensi di masa itu?
Uniknya, tokoh Carina digambarkan sebagai tokoh yang begitu kuat sekaligus begitu penting dalam petualangan Jack Sparrow.
Tokoh Carina dan Henry juga seakan memutar balik anggapan bahwa lelaki berpikir dengan logika sedangkan perempuan dengan hati. Pada kedua tokoh tersebut, kedua anggapan itu sama sekali salah dan bahkan terbalik.
Pasalnya, Carina digambarkan sebagai tokoh yang sangat logis dan tak percaya hantu, sedangkan Henry menjadi tokoh yang begitu percaya akan mitos laut dan kerap kali mengandalkan intuisi.
Film ini jelas tidak berfokus pada hal-hal tersebut. Akan tetapi jika jeli dalam menonton, penonton dapat menemukan hal tersebut sebagai hal yang menarik dan detil-detil yang membangun cerita.
Meski tak menontonnya terlalu jeli, cerita 'Pirates of the Caribbean: Salazar's Revenge' juga tetap seru dan menarik untuk dinikmati. Cerita demi cerita yang padat berhasil dituturkan secara mengalir dan jauh dari kata menjemukan oleh film tersebut.
Kehadiran Paul McCartney sebagai cameo juga turut membuat film ini semakin menghibur. Sebuah tontonan yang menarik untuk disimak dan penuh kejutan terlebih bagi mereka yang telah mengikuti seri dari 'Pirates of Caribbean'. (srs/doc)