"Dari segi estetika dan tema saya rasa masih jauh dari harapan karena tema film Indonesia masih berkisar di tema-tema itu saja," ujarnya saat dihubungi oleh detikHOT.
Bagi sutradara 'Modus Anomali' ini kurangnya tema yang beragam dikarenakan oleh kurangnya penulis skenario yang baik. Hal tersebut sangat ia sayangkan, padahal baginya, skenario adalah tulang punggung dari sebuah film.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko mengkhawatirkan, persoalan ini bisa memberikan efek samping yang besar pada film Indonesia. "Karena kalau film Indonesia tidak ada penyegaran dari segi tema dan segi cerita, nanti penonton akan bosan dan kembali menjauhi film indonesia," katanya.
Oleh karena itu, Joko turut mengungkapkan solusi yang dirasanya tepat. Menurutnya, Indonesia sudah saatnya harus berkaca kepada Korea Selatan yang membuat inkubasi untuk penulis naskah dan mau membayar para penulis naskah yang baik.
"Ada satu masalah yang sangat krusial, yaitu Indonesia kekurangan penulis skenario yang baik, caranya apa? Salah satunya adalah menciptakan satu proses supaya muncul penulis skenario dan skenario yang baik, salah satunya inkubasi penulis skenario," tuturnya. (srs/mmu)