Lulusan seni lukis FSRD Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2010 ini bereksperimen dengan banyak teknik, material, hingga karya yang baru saja ditampilkannya saat residensi di Korea Selatan pertengahan bulan lalu. Dia pun menggunakan material yang berhasil dipungutnya di Gwanghamun Square, Seoul.
"Di karya ini, saya mau menggunakan kekuatan dari material yang saya gunakan. Jadi maknanya bukan hanya ada dari apa yang digambarkan, tapi secara eksistensi iya juga memiliki nilai. Pamflet yang saya gunakan dalam karya merupakan artefak asli dari event bersejarah yang terjadi di Korea, ia pernah hadir dalam event yang sebenarnya," ujarnya ketika mengobrol dengan detikHOT via email.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memamerkan hasil karya residensinya, di tahun 2011-2014, Patriot bereksperimen dengan fractures image yakni metode tiga sisi sebuah lukisan. Lukisannya dapat berbeda dilihat dari sudut pandang tertentu. Karya yang dipajang di Galeri 6 Cemara, Jakarta Pusat, itu menuai pujian dari pengunjung dan pecinta seni.
Yang terbaru adalah hasil eksplorasinya terhadap katalog Agus Suwage. Dia menciptakan metode anyaman woven photograph. Patriot pun memajang karya-karyanya di IFI Bandung, beberapa waktu lalu.
Kali ini, detikHOT akan membahas mengenai hasil eksperimen terbaru dari Patriot Mukmin yang dipamerkan di Korea, beberapa waktu lalu. Seperti apa?
Simak artikel berikutnya!
Baca Juga: Awal 2017, Jangan Lewatkan Pameran Seni Keramik dan Lukisan Abstrak AR Soedarto!
(tia/mmu)