Sebut saja dalam novel 'Surat Kecil untuk Tuhan' yang mengisahkan tentang Gita Sesa Wanda Cantika, penderita kanker Rhabdomyosarcoma pertama di Indonesia. Kisah tersebut bermula dari kerabat dekatnya yang minta dibuatkan buku 100 hari.
"Aku dan adikku bikin buku 100 hari tentang Gita Sesa, dan bukunya dibagikan ke seluruh kerabat dan keluarga yang hadir. Ceritanya menarik dan akhirnya aku post di blog aku, dan banyak yang baca," katanya ketika mengobrol di kantor detikHOT, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak disangka novel yang diterbitkan berbarengan dengan 'Misteri Kematian Gaby dan Lagunya' itu meledak. Novelnya laris manis di pasaran dan disukai pembaca Indonesia.
Tak hanya itu saja, cerita di novel-novel lainnya pun banyak terinspirasi dari curhatan orang-orang terdekat Agnes. Di novel dan buku 'Sebuah Lagu untuk Tuhan', dia mengisahkan tentang gadis tuna rungu yang jujur dan baik hati yang bertemu dengan Gilang.
"Buat aku cerita-cerita yang aku buat tragis tapi mungkin saja nggak buat mereka. Aku merasa tetap mendedikasikan sesuatu dari tulisan buat tokoh-tokoh yang aku tulis," kata dia.
Sampai sekarang, Agnes telah menerbitkan 15 novel online, 140 cerita pendek, dan 8 karya bestseller yang diadaptasi ke bentuk film. Beberapa buku bestseller yang ditulisnya adalah 'Misteri Kematian Gaby dan Lagunya' (2008), 'Surat Kecil untuk Tuhan' (2008), 'Kisah Tragis Oei Hui Lan putri orang terkaya di Indonesia asal Semarang' (2010), 'Ayah Mengapa Aku Berbeda?' (2011), 'My Idiot Brother' (2014), 'Bidadari Terakhir' (2015), dan lain-lain.
Novel terbarunya 'Surat Kecil untuk Tuhan' seri kedua diterbitkan oleh Falcon Publishing bulan lalu. Simak artikel berikutnya tentang Agnes Davonar!
(tia/ron)