Saat itu, Bibliotea adalah karya interaktif yang mengajak pengunjung untuk mengunjungi toko buku sekaligus rumah teh imajiner dengan beragam teh terpampang di sana. Karyanya pun menjadi koleksi Singapore Art Museum.
Cagi mencoba beragam medium karya dalam penciptaan kreatifnya. Menurutnya, 'Bibliotea' adalah permulaannya terjun ke ranah seni rupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ide ini muncul dari tradisi para pelajar Asia dimana teh (dan apresiasinya) diasosiasikan erat dengan kontemplasi filosofis dan estetika. Sekaligus, mengomentari budaya konsumtif kontemporer dimana orang mengharapkan pencerahan dan kepuasan instan dengan sedikit usaha.
Celeste Prize 2011 diselenggarakan oleh Celeste Network, yakni sebuah web platform dimana para seniman dan profesional seni dari seluruh dunia berbagi kecintaan mereka terhadap seni kontemporer, mendorong terselenggaranya proyek-proyek baru, dan mempromosikan karya mereka dalam suatu komunitas yang positif dan aktif.
Kini, setelah penampilannya di Art Stage Singapura 2016, Cagi konsisten mempermainkan karya tentang cahaya dan warna. Lewat 'Spectral Fiction', lukisannya yang juga bisa disebut sebagai karya seni instalasi secara indah dan memukau dipuji pengunjung yang hadir di ROH Projects, sore itu. Seperti apa karya-karya Cagi dan kiprahnya sekarang sebagai seniman?
Simak artikel berikutnya di detikHOT!
(tia/mmu)