Bersama dengan film 'The Grand Budapest Hotel', 'Birdman' mendominasi ajang Academy Awards ke-87 dengan masing-masing membawa pulang empat Piala Oscar. Sutradara Alejandro Gonzalez Inarritu pun patut berbangga karena filmnya terpilih sebagai yang terbaik.
'Birdman' bercerita tentang tokoh protagonis utama Riggan Thomson. Dulunya ia adalah aktor Hollywood yang bersinar lewat peran superhero Birdman, namun cahaya ketenaran memudar seiring dengan usianya yang terus bertambah.
Riggan berusaha keras mengembalikan kejayaannya sebagai aktor lewat panggung Broadway dalam sebuah cerita singkat karya Raymond Carver. Itu merupakan kesempatan terakhirnya mendapatkan spotlight, dan Riggan tak hanya berjuang memainkan peran. Ia harus melawan ego dan pergolakan dalam dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Fakta Ironis Bintang Film Kulit Hitam Pertama yang Raih Oscar
Inarritu secara jeli mempercayakan karakter utama pada sosok Michael Keaton, yang dalam kehidupan aslinya mungkin memiliki kedekatan emosional dengan tokoh yang ia perankan. Keaton pernah memakai jubah kebesaran Batman pada tahun 1989 dan 1992.
Inarritu dan sinematografer Emmanuel Lubezki menggunakan banyak single shot, yang secara teknis memberikan gambar unik dengan tingkat kesulitan tinggi. Tapi konsep itu memang sudah dipersiapkan sejak lama, dengan banyak unsur pasca-produksi yang perlu dipertimbangkan sebelum principal photography.
Hasilnya, butuh waktu dua tahun untuk Alejandro G. Inarritu, Nicolas Giacobone, Alexander Dinelaris, Jr., dan Armando Bo untuk menulis skenario. Para pemain melewati beberapa minggu latihan dengan teliti agar saat syuting kesalahan dapat diminimalisir.
Baca Juga: Film Terbaik Oscar dalam 5 Tahun Terakhir
Para pemain pendukung seperti Zach Galifianakis, Edward Norton, Emma Stone dan Naomi Watts menampilkan performa terbaik mereka hingga membuat 'Birdman' merata secara kualitas akting dan diganjar penghargaan Outstanding Cast in a Motion Picture di Screen Actors Guild Awards 2015.
Selain Best Picture, 'Birdman' juga diganjar dengan penghargaan Best Original Screenplay, Best Director dan Best Cinematography. Tapi, performa film ini di box office tak terlalu memuaskan, hanya meraup sekitar US$ 76 juta atau sekitar Rp 975 miliar, dan menempati urutan keempat film Best Picture Oscar yang memiliki pendapatan paling rendah.
(ich/ron)