Jika dalam serial fokusnya lebih terpusat pada durasi dalam satu episode, film layar lebar lebih memakan waktu, tenaga dan pikiran. ""Belajar (jadi sutradara) asal nyebur saja karena dari serial Malam Minggu Miko juga tidak ada pengalaman. Kuncinya belajar, belajar, belajar," ujar Dika.
Ia mengaku justru lebih banyak mendapat kemudahan meskipun harus merangkap sebagai sutradara, penulis skenario dan pemain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibandingkan dengan alur kerja sebagai penulis, diakui Dika sutradara lebih memiliki tanggung jawab besar. Oleh karena itu ia tak mau egois apabila sekenario dan cerita yang ditulsnya harus disutradarai sendiri.
"Kalau nulis itu sendirian, modalnya cuma kopi sama laptop. Sedangkan kalau sutradara saya harus ngurusin semua aspek kreatifnya," tambah cowok berusia 29 tahun itu.
'Marmut Merah Jambu' menceritakan kisah cinta pertama Dika ketika SMA, yaitu dengan seorang perempuan bernama Ina Mangunkusumo. Seiring dengan Dika bercerita, seiring itu pula dia bertanya: "Benarkah cinta pertama enggak kemana-mana?"
Bintang utama dalam film produksi Starvision Plus Picture ini menampilkan Christoffer Nelwan, Julian Liberty, dan Sonya Pandarmawan sebagai tiga karakter utama saat remaja. Sementara Raditya Dika, Kamga Mo dan Franda memerankan karakter versi dewasa.
Untuk pemeran pendukung ada Tio Pakusadewo sebagai Bapak Ina, Jajang C Noer sebagai Kepala Sekolah, dan Dina Anjani. 'Marmut Merah Jambu' yang tayang di bioskop pada 8Mei mendatang itu juga menampilkan cameo lintas generasi mulai dari Adipati Dolken, Kevin Julio, Chris Laurent, Andovi Da Lopez, Bena Kribo, hingga Panji Pragiwaksono, Dewi Irawan, dan Bucek Depp.
(ich/ich)