Miliarder Mantan Liz Hurley Bunuh Diri Usai Depresi saat Jalani Karantina

Miliarder Mantan Liz Hurley Bunuh Diri Usai Depresi saat Jalani Karantina

Asep Syaifullah - detikHot
Selasa, 23 Jun 2020 18:25 WIB
EDINBURGH, UNITED KINGDOM - OCTOBER 04: Liz Hurley makes a personal appearance to raise awareness for Breast Cancer Awareness Month at Jenners Edinburgh on October 4, 2011 in Edinburgh, Scotland. (Photo by Ian Jacobs/Getty Images)
Elizabeth Hurley. Getty Images/Ian Jacobs
Jakarta -

Produser dan juga miliarder Steve Bing ditemukan meninggal dunia pada Senin (22/6) di Santa Monica, Los Angeles, Amerika Serikat pada sore hari. Apa penyebabnya?

Pria berusia 55 tahun tersebut meninggal dunia setelah lompat dari lantai 27 apartemen mewahnya. Dilansir dari TMZ, Steve disebut mengalami depresi, karena tak bisa berhubungan dengan orang-orang selama menjalani lockdown.

Hal itu disebutkan oleh beberapa sumber yang terakhir kali berhubungan dengannya. Meskipun mereka tak menduga apakah itu yang menjadi dasar dari tindakan bunuh diri yang dilakukannya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Steve Bing dikenal sebagai sosok yang flamboyan dan kerap menghabiskan waktu untuk berpesta di beberapa kelab mewah di Hollywood. Ia pun sempat terkena skandal dengan beberapa wanita seperti Elizabeth Hurley pada awal 2000 dan atlet tenis Lisa Bonder.

Dari kedua wanita tersebut, Steve memiliki anak, yakni Damian dan Kira Kerkorian. Ia pun sempat terlibat pertikaian dengan Elizabeth Hurley atau Liz Hurley, karena sang miliarder tak mau mengakui putranya itu, meskipun tetap menafkahi mereka.

ADVERTISEMENT

Bing dilaporkan memiliki kekayaan sebesar 590 juta dollar atau senilai Rp 8,3 triliun sebelum meninggal dunia. Kekayaan tersebut sebagian besar didapat dari warisan dari sang kakek, Leo, yang menjadi pengusaha properti di New York sejak 1920.

Keluarganya bahkan masuk ke dalam daftar 400 keluarga terkaya yang ada di Amerika Serikat versi majalah Forbes. Usai berusia 18 tahun, Bing memilih terjun ke dunia hiburan dan berkarier di Hollywood. Ia pun langsung menjadi miliarder usai mendapatkan warisan dan membuatnya menjadi produser film terkenal di sana.

Film dengan biaya besar yang pertama dihasilkannya adalah kerja samanya dengan Sylvester Stallone pada Get Carter di 2000. Kemudian ia menulis Kangaroo Jack pada 2003. Bing tampaknya mulai menikmati pekerjaannya itu dan menginvestasikan 100 juta dollar untuk film animasi Tom Hank, yakni Polar Express, yang meraup sukses hingga 300 juta dollar di seluruh dunia.

[Gambas:Instagram]



Di luar itu semua, Bing adalah seorang filantropis. Ia kerap memberikan donasi dengan jumlah yang tak sedikit ke berbagai lembaga amal. Bing juga menjadi donatur tetap dari Clinton Foundation bersama Bill Gates dan Warren Buffet.

Pada 2009 Bing pernah menjadi highlight karena membayar biaya yang dikeluarkan untuk membawa dua orang jurnalis Amerika dari Korea Utara usai dituding menjadi mata-mata.

Kematiannya pun membawa duka bagi beberapa pesohor dunia, seperti mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton. Lewat cuitannya, ia menuliskan betapa dirinya begitu sayang dan rindu dengan sahabatnya itu.

"Aku sangat mencintai Steve Bing. Ia memiliki hati yang besar dan ia akan melakukan apa pun yang ia bisa untuk orang-orang dan karena ia percaya padanya. Aku akan selalu merindukannya dan antusiasnya lebih daripada yang bisa ku katakan. Ku harap ia menemukan kedamaian," tulisnya.




(ass/mau)

Hide Ads