Penulis yang juga pemain film itu menceritakan ketika ditanya pembaca apa sih cara untuk menulis kreatif maupun buku, maka ia akan menjawab lugas.
"Satu-satunya cara belajar menulis buku ya dengan menulis. Pada saat kita menulis, di situlah kita belajar kreativitas dan sensitivitas kita," tutur Djenar ketika berbincang di Live IG penerbit GPU, seperti dikutip detikcom.
Djenar mengatakan kreativitas seseorang atau antar satu penulis dengan penulis lainnya sama sekali tak bisa disamakan. Kreativitas itu ada di dalam diri orang masing-masing.
Ia mencontohkan ketika seseorang ingin menulis soal keprihatinan akibat COVID-19 tapi penulisnya hidup berkecukupan dan tinggal mewah, maka akan menjadi sulit.
"Belagak nulis tentang keprihatinan, padahal mereka nggak mengerti. Menulis tentang kematian juga tidak harus mati dulu tapi paling nggak harus punya empati dan sensitivitas kita. Itulah yang membedakan dalam memandang sesuatu," sambung Djenar.
Dia pun menambahkan, "Maka sarannya ya dilakukan dulu. Ditulis dulu, itu yang terpenting."
Perempuan kelahiran 14 Januari 1973 ini berasal dari keluarga seniman. Darah seni didapatkan dari ayahnya, Sjumandjaja yang menjadi sutradara dan ibunya Tutie Kirana yang merupakan aktris terkenal.
Sejumlah karya sukses diterbitkan di antaranya adalah kumpulan cerpen 'Mereka Bilang, Saya Monyet! dan menjadi buku terbaik di Khatulistiwa Literary Award.
(tia/imk)