Gita Sinaga memamerkan foto memakai kerudung menutupi kepalanya. Ia juga menulis caption 'pluralisme' dalam unggahan tersebut.
Banyak yang mempertanyakan maksud foto tersebut. Namun Gita juga langsung menyebut foto itu untuk kebutuhan syuting.
"Demi apa ini kak?" tanya seorang netizen.
"hehe ini foto saat syuting aja," balas Gita Sinaga.
Dalam komentar lain juga, ia membalas seorang followernya dengan emoticon tertawa.
Mendapat jawaban seperti itu, netizen tersebut pun menanyakan kembali mengapa Gita Sinaga tertawa. Ia juga bicara soal Gita mualaf.
"haha mas ah bikin makin ketawa aja. Coba baca percakapannya yg benar deh, apa iya saya bilang iya? lalu apa iya saya selalu memamerkan aurat?" balas Gita.
Lantas, ada seorang netizen lain membalas komentar tersebut. Ia menyebut, Gita Sinaga pernah tampil di majalah dewasa.
"Ketauan Mas nya cm liat kulit luarnya doank di video ni ga liat contain videonya...ga denger apa yg disampein gita ttg pluralisme disalah 1 video youtubenya... Sukses terus utk mu de gitasinaga," tulis netizen itu.
Gita Sinaga akhirnya menjawab soal isu dirinya pindah agama. Ia membantah telah menjadi mualaf.
"Kabar mualaf nggak," ujar Gita Sinaga saat ditemui di Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2020).
"Iya kemarin itu sebenarnya buat syuting, tapi aku suka sekali fotonya. Jadi ku pikir, aku posting terus aku kasih caption pluralisme, jadi orang mungkin banyak yang menerka-nerka ini buat syuting nggak ya atau apa. Asli atau mualaf. Gitu-gitu," ujar Gita Sinaga.
Namun Gita Sinaga tak menyangka kalau unggahannya tersebut malah jadi ramai. Netizen pun sibuk menanyakan keyakinan wanita 31 tahun itu.
"Aku sebenarnya santai banget sih untuk nanggepin itu semua, cuma memang aku, jadi biasalah orang-orang jadi suka satu sama lain jadi berantem. Padahal kita nggak ada apa-apa, jadi yang komen-komen jadi agak masalah," tutur Gita Sinaga.
Gita berharap tak ada lagi yang memperkarakan agamanya. Menurutnya, agama bersifat pribadi.
"Ya menurut aku justru ini kayak jadi momentum untuk aku menyampaikan bahwa, kenapa sih kita mesti jadi berantem hanya perkara agama. Padahal agama itu sifatnya sangat personal dan itu kayak kepercayaan lo sama Tuhan, lo nggak bisa ganggu gugat siapa pun," tukasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nu2/mau)