Rasis menjadi isu hangat saat ini. Usai kejadian yang merenggut nyawa mantan supir truk bernama George Floyd, masyarakat Amerika Serikat melakukan demonstrasi besar-besaran menentang tindakan rasis yang dilakukan polisi.
Tagar #blaclivesmatter dan #blackouttuesday pun ramai di media sosial sebagai gerakan sosial untuk menentang tindak rasis yang sudah lama terjadi di Amerika Serikat.
Sebenarnya pergolakan masyarakat kulit hitam yang menuntut keadilan sudah lama dilakukan. Beragam media menjadi sarana protes mereka, salah satunya adalah film. Ada beberapa film yang dibuat sebagai bentuk protes mereka, berikut contohnya:
Do the Right Thing (1989)
Spike Lee dikenal sebagai salah satu sutradara kulit hitam yang kerap menyuarakan anti-rasis pada karyanya, termasuk film komedi klasik bertajuk 'Do the Right Thing' yang dirilis pada 1989.
Film tersebut bercerita soal beberapa pemuda kulit hitam yang bertengkar dan dilerai oleh polisi. Namun salah seorang polisi kulit putih malah membunuh seorang pria kulit hitam bernama Raheem dan meninggalkan lokasi kejadian. Film tersebut pun menuai banyak kritik dan dianggap merusak citra kepolisian dan dianggap memancing perselisihan antar ras.
Selma (2014)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperankan oleh David Oyelowo, 'Selma' bercerita soal kehidupan Martin Luther King Jr. dan kejadian Selma to Montgomery March yang terjadi pada 1965. Sutradara Ava DuVernay mengambil cerita tentang bagaimana tokoh besar tersebut berjuang untuk menyampaikan idenya ke masyarakat saat perselisihan antar ras.
Film tersebut sempat dianggap kontroversi karena mengangkat sisi politik yang dilakukan King bersama pejabat dan penguasa saat itu. Namun berhasil masuk dalam nominasi Oscar ke-87 sebagai Best Picture dan Best Original Song. Selain itu mereka juga berhasim mendapatkan empat nominasi di Golden Globe.
The Hate U Give (2018)
Film drama yang diangkat dari novel karya Angie Thomas tersebut jadi salah satu tontonan yang sangat menggambarkan kejadian rasis pada remaja kulit hitam. Diperankan oleh Amandla Stenberg, ia berhasil menggambarkan teror dan pergolakan batin yang dirasakannya usai menjadi saksi mata atas penembakan temannya yang dilakukan oleh polisi.
'The Hate U Give' berhasil meraup keuntungan sebesar 34 juta dollar dan menuai banyak pujian. Khususnya penampilan Amandla yang membawanya memenangkan NAACP Image Awards sebagai Outstanding Actress in a Motion Pictures.
If Beale Street Could Talk (2018)
Usai sukses dengan 'Moonlight', sutradara Barry Jenkins menggarap film adaptasi novel James Baldwin yakni 'If Beale Street Could Talk'. Film tersebut bercerita tentang pasangan muda kulit hitam yang jatuh cinta.
Mengambil set era 70'an, film tersebut sukses menggambarkan bagaimana rasisme, kekerasan dan politik yang terjadi pada masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat. Mereka juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan di Oscar ke-91 dan Golden Globe.
Hidden Figures (2016)
Diangkat dari kisah ilmuwan kulit hitam yang bekerja di NASA, 'Hidden Figures' termasuk salah satu cerminan tindakan rasis yang diterima masyarakat kulit hitam dalam beragam aspek.
Meskipun diakui cerdas dan pintar, nyatanya Taraji P Henson dan rekan-rekannya masih saja mendapatkan perlakuan diskriminatif di sana. Seperti peraturan soal penggunaan toilet yang dipisahkan berdasarkan warna kulit.
(ass/nu2)