'Snowpiercer' (TV Series), Drama Misteri Pembunuhan di Kereta

Hot Review

'Snowpiercer' (TV Series), Drama Misteri Pembunuhan di Kereta

Candra Aditya - detikHot
Minggu, 31 Mei 2020 14:32 WIB
Snowpiercer
Foto: Snowpiercer
Jakarta -

Sesungguhnya kejeniusan seorang pembuat film bernama Bong Joon-ho adalah sesuatu yang sudah pasti tanpa dia mendapatkan piala Oscar bulan Februari silam. Seluruh karya-karyanya selalu memiliki konten sosial yang kuat dan kemanusiaan yang tinggi.

Tapi semua itu bisa dia persembahkan dalam bungkus yang sangat enak untuk disantap. Mungkin karena itulah film-film Bong Joon-ho selalu dinanti para pecinta film. Termasuk masterpiecenya tahun 2013, 'Snowpiercer'.

Diadaptasi dari novel grafis Perancis berjudul Le Transperceneige, Snowpiercer versi film menceritakan tentang sebuah revolusi yang terjadi di dalam sebuah kereta yang tak pernah berhenti. Dunia menjadi panas dan global warming membuktikan bahwa bertanggung jawab atas bencana yang akan datang ini. Para pemimpin negara kemudian memutuskan untuk meluncurkan misil ke luar angkasa yang diharapkan akan mengembalikan Bumi seperti sedia kala. Mereka salah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bumi menjadi dingin dan tidak dapat ditinggali lagi. Satu-satunya tempat untuk bertahan hidup adalah kereta milik Mr. Wilson yang tak pernah berhenti, memutari Bumi menunggu semua ini tamat. Dibintangi bintang-bintang kelas Hollywood seperti Chris Evans, Tilda Swinton, Jamie Bell, Octavia Spencer sampai Ed Harris, Snowpiercer adalah sebuah gambaran betapa perbedaan social class sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

'Snowpiercer' versi serial yang dua episodenya sudah tayang di Netflix masih memegang prinsip ini tapi dengan beberapa tambahan krusial. Dari prolognya yang dibuat dengan gaya animasi, kita masih melihat alasan yang sama. Hanya saja kali ini kita melihat dengan lebih detail perjuangan orang-orang miskin untuk bisa naik ke kereta ini.

ADVERTISEMENT

Daveed Diggs menggantikan Chris Evans dari versi film menjadi tokoh utama dalam serial ini. Diggs berperan sebagai Andre Layton, seorang yang sangat disegani di kereta bagian belakang (tempatnya orang-orang miskin) dan kemungkinan besar adalah pemimpin revolusi.

SnowpiercerSnowpiercer Foto: Snowpiercer

Sejauh ini masih mengikuti filmnya sampai akhirnya terjadi pembunuhan di kabin kereta kelas tiga. Kebetulan Andre Layton adalah mantan detektif. Dia pun akhirnya bertemu dengan "suara snowpiercer" atau semacam humas kereta ini, Melanie Cavill (Jennifer Connelly), yang tidak hanya cantik tapi juga misterius. Tentu saja selain pembunuhan ini, ada juga plot soal revolusi, percintaan (antara Layton dan mantan kekasihnya!) dan orang-orang kaya yang bosan dengan makanan enak.

'Snowpiercer' versi serial TV ini enak dinikmati kalau Anda belum pernah menonton versi filmnya (yang merupakan sebuah kesalahan besar kalau Anda tanya saya). Dunia yang diwarisi oleh kreator Josh Friedman dan Graeme Manson dari Bong Joon-ho memang sangat menarik dan gampang untuk dieksplor.

Kereta dengan 1.001 kabin dengan berbagai macam orang di dalamnya? Sungguh seru. Ada kabin gerbong khusus sauna, party sampai makan cantik. Sementara di bagian belakang bentuknya seperti tempat sampah.

Tentu saja dengan format yang berbeda, 'Snowpiercer' versi serial harus mengisi cerita di dalamnya dengan inovasi baru. Keputusan kreatornya untuk membuat 'Snowpiercer' versi serial menjadi seperti sebuah serial kriminal prosedural tapi berada dalam dunia Snowpiercer sesungguhnya merupakan keputusan yang menarik. Apalagi ketika orang yang terlibat di dalamnya adalah orang yang harusnya berjuang untuk merayakan revolusi.

SnowpiercerSnowpiercer Foto: Snowpiercer

Diggs dan Connelly sepertinya lumayan bersenang-senang dengan peran mereka. Dari dua episode yang sudah saya tonton, 'Snowpiercer' versi serial ini memiliki potensi untuk menjadi tontonan seru yang ringan. Dia tidak njelimet tapi tidak terlalu remeh temeh juga. Visualnya cantik dan dia tidak malu-malu untuk menampilkan kekerasan yang grafis.

Ada twist di setiap eoisodenya yang mudah-mudahan bukan menjadi rumus paten untuk menjadikan 'Snowpiercer' serial TV ini menarik. Kalau Anda mencintai versi filmnya, mungkin tidak ada salahnya menjajal versi serialnya. Kalau Anda tidak pernah menonton versi filmnya sama sekali, versi serialnya akan menjadi intro yang mengasyikkan.

Serial Snowpiercer dapat disaksikan di Netflix.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(dar/dar)

Hide Ads