Kabar hijrah Cindy dibagikan lewat media sosial pribadinya. Sebenarnya ketertarikan Cindy terhadap agama Islam bukan urusan dadakan, tapi sudah berlangsung sejak lama yakni ketika ia duduk di bangku SMA.
Saat itu, Cindy sudah mulai kepo dan mulai bertanya-tanya tentang Islam. Ia pun akhirnya memeluk Islam pada 8 Mei 2020 namun sayangnya keputusan tersebut tak didukung 100 % oleh keluarganya.
Cindy mengatakan saat ia memutuskan hijrah, keluarga inti belum mengetahui kabar tersebut.
"Keluarga gue Protestan. Tapi keluarga nyokap gue, muslim. Pokoknya pas belajar salat, gue deg-degan karena gue nggak bilang siapa-siapa ya," ujarnya di Podcast Ancur bareng Kemal Palevi, Patra Gumala, dan Diaz.
Saat ia menjadi mualaf, keluarganya langsung marah besar. Meski begitu, ia tetap menjaga hubungan baik dengan orang tua dan keluarga besarnya.
"Kebetulan gue nggak tinggal di rumah. Setelah gue memantapkan hati gue, gue memutuskan untuk tinggal sendiri. Karena gue pasti berpikiran, gue yakin keluarga gue marah, tapi gue tetap menjaga hubungan baik," katanya.
Cindy mengatakan ada satu momen saat ia sedang mempelajari agama Islam dan berdebat dengan dua temannya tentang surga dan neraka. Dari situ, Cindy mengejar hidayah.
"Mungkin Allah memberikan hidayahnya lewat teman-teman gue. Gue di situ nggak dipaksa, tapi gue yang ngajak debat duluan. Allah menggerakkan hati gue. Ketika Allah beri hidayah, lo harus jemput hidayah lo," tuturnya.
(tia/tia)