Meski bioskop tutup sementara karena adanya masa pandemi COVID-19, akan tetapi pecinta film Indonesia masih dapat menikmati sejumlah film dan serial garapan sineas Tanah Air.
Selama tujuh pekan, dimulai sejak 13 Mei hingga 30 Juni 2020, Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan GoPlay mengadakan Festival Film dan Serial Online (FFSO).
Acara tersebut sekaligus didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
"Target salah satunya adalah kami tahu ada perubahan behaviour, dan itu nggak mudah. Bagaimana penonton biasa menonton dari bioskop ke digital itu juga butuh penyesuaian, ini salah satu cara untuk menyesuaikan perubahan itu," kata produser Dewi Umaya yang juga merupakan perwakilan BPI dalam konferensi pers, Rabu (13/5/2020).
Perubahan prilaku yang terjadi karena adanya pandemi itu, menurut Dewi, tidak hanya harus diadaptasi oleh penonton, namun juga para penggarap film.
![]() |
Melalui diadakannya Festival Film dan Serial Online, Dewi Umaya berharap para sineas menyadara bahwa masih ada celah untuk memasarkan film meskipun bioskop tengah tutup sementara.
"Selain bioskop ada kanal-kanal digital. Behaviour itu juga ke pembuatan filmnya. Bioskop itu memang tempat showcase, tapi ada juga yang lain untuk membuat profitnya," jelas dia.
Nantinya, 20% hasil pendapatan dari penjualan akses nonton FFSO akan disumbangkan untuk para pekerja film yang terdampak pandemi COVID-19, melalui BPI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menunjukkan solidaritas kita, harus saling bahu-membahu. Ada hal yang bisa kita lakukan untuk teman-teman yang lain juga dan dari situ kita bisa berpikir lebih kreatif," tutur Lukman.
Setiap pekan, film yang disajikan dalam festival itu memiliki tema yang berbeda-beda. Film-film yang ditayangkan tersebut antara lain 'Siti', 'Turah', '27 Steps of May', 'Kucumbu Tubuh Indahku', 'Foxtrot Six', dan lain-lain.
Sedangkan serial yang ditayang dalam festival itu antara lain 'Gossip Girl', 'Tunnel', 'Saiyo Sakato', dan lain-lain.
(srs/tia)