.webp)
Bagi banyak orang, Adi Kurdi dikenal lewat perannya sebagai Abah dalam sinetron 'Keluarga Cemara' yang tayang pertama kali pada 1997.
Perannya sebagai Abah dalam seri yang diangkat dari cerbung karya Arswendo Atmowiloto itu begitu melekat bahkan hingga kini.
Akan tetapi sebelumnya, perjalanan karier Adi Kurdi di dunia seni peran telah malang melintang. Pria kelahiran Pekalongan, 22 September 1948 itu memulai kariernya lewat panggung teater.
Baca juga: Adi Kurdi Tetap Syuting 'Terima Kasih Emak Terima Kasih Bapak' Meski Glukoma
Pada 1970, Adi Kurdi bergabung dengan Bengkel Teater pimpinan W.S. Rendra. Dari teater ia mulai muncul di layar lebar.
Di 1980, aktor lulus School of Art, Theater Program New York University itu membintangi 'Gadis Penakluk'.
Lewat film itu, ia juga berhasil masuk dalam nominasi aktor terbaik Festival Film Indonesia satu tahun setelahnya, yakni pada 1981.
Di tahun 1981, ia juga memerankan dua film, yakni 'Bukan Istri Pilihan' dan 'Putri Seorang Jendral'.
Selanjutnya, dirinya banyak membintangi film layar lebar lainnya, di antaranya 'Bunga Bangsa' (1982), 'Opera Jakarta' (1985), 'Aku Ingin Menciummu Sekali Saja' (2002), '3 Hari Untuk Selamanya' (2007), 'Bulan di Atas Kuburan' (2015) dan lain-lain.
Selain bermain film, Adi Kurdi juga berakting di sinetron, yakni 'Sebening Air Matanya' (1993), 'Ali Topan Anak Jalan' (1997), 'Masalembo' (2015), dan tentunya yang paling membekas adalah 'Keluarga Cemara' (1997).
Baca juga: Istri: Adi Kurdi Dipanggil Pulang di Hari Baik untuk Semua Agama
Barangkali hari ini, Euis, Cemara dan Agil tidak lagi bernyanyi, "Selamat pagi, Abah". Di hari ini, pada akhirnya, kita harus mengucapkan selamat jalan untuk Abah.
Pada akhirnya, semua akan berpulang satu per satu, namun Adi Kurdi adalah aktor yang kepiawaiannya akan selalu kita ingat.
Selamat jalan, Abah. Beristirahat dengan tenang dan terima kasih telah mengisi hati banyak orang lewat berbagai peran yang engkau lakoni.
(srs/doc)
