Vokalis dari band Navicula Gede Robi Supriyanto alias Robi, ternyata memiliki profesi lain sebagai petani tanaman organik di kebun pekarangan rumahnya. Sebagai seorang petani organik yang sudah berkecimpung cukup lama serta paham teknik bercocok tanam, Robi mengungkapkan bahwa dirinya mempunyai cita-cita untuk membuat sebuah kurikulum pertanian Permaculture bagi pendidikan di Indonesia.
"Itu cita-cita saya karena waktu dulu saat belajar Permaculture, kebetulan saya kerja di yayasan IDEP namanya. Yayasan pertama yang mengajarkan Permaculture pertama di Bali. Nah buku panduannya itu saya yang translate awalnya, buku pertama Permaculture di Bali," ungkap Robi dalam tayangan Mola TV.
Robi menyampaikan cita-citanya dalam obrolan santai bersama Butet Kartaredjasa di acara Blusukan Butet Kartaredjasa. Dalam obrolan tersebut Robi, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi luas dalam hal pertanian. Ia sendiri heran mengapa malah orang Australia yang membuat kurikulum Permaculture tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penulisnya Lachlan MacKenzie itu temen saya, begitu mau jadi buku panduan itu saya translate. Dari A sampai Z itu saya baca kan translation, editing juga dan bikin ilustrasi. Wah ini kenapa nggak diajarin di sekolah ini. Ini semua kekayaan Indonesia justru orang Australia yang bikin kurikulumnya," jelasnya.
Robi menceritakan sebagai petani organik dirinya juga mengedukasi masyarakat mengenai cara bercocok tanam. Hal yang mengejutkan adalah ia sudah tersertifikasi sebagai pengajar Permaculture di sebuah institusi Permaculture Australia.
"Tentunya waktu untuk mengajarkan ini saya perlu dapat sertifikasi pengajar yang dikeluarkan oleh institusi Permaculture di Australia. Jadi saya minta beasiswa untuk diajari, sehingga saya sekarang sudah mendapatkan sertifikat pengajar Permaculture," jelas Robi.
Robi juga membeberkan bahwa beasiswa yang didapatkan dirinya tersebut merupakan hadiah dari guru besar Food and Agriculture Organization (FAO). Guru besar tersebut datang untuk memberikan beasiswa kepada 10 petani muda Indonesia, yang ternyata salah satunya ada dirinya.
"Dan karena rajin itu tahun 2015 atau 2014 saya lupa, itu ada guru besar kedaulatan pangan dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang datang itu sempat memberikan beasiswa 10 petani muda Indonesia. Nah salah satunya saya," jelas Robi.
Penasaran dengan cerita bertani dari Robi Navicula? Kisah Robi selengkapnya bisa Anda tonton dalam acara Blusukan Butet Kartaredjasa: Robi Navicula Pemusik Grunge yang Petani.
Semua itu bisa dilihat melalui paket Corona Care Mola TV. Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat untuk turut peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan untuk membantu pemerintah melawan wabah virus COVID-19 di Indonesia.
Program ini dapat disaksikan juga dengan memberikan sumbangan yang beragam mulai dari Rp 0 (melalui donasi doa) hingga Rp 5 juta. Nantinya untuk setiap sumbangan yang diterima, akan digandakan oleh Mola TV lalu disalurkan kepada BNPB dan PMI untuk membantu perjuangan melawan Corona.
(prf/ega)