Pandemi virus Corona mengakibatkan bioskop-bioskop di berbagai negara hingga konser-konser ditunda maupun dibatalkan. Bagaimana jika pandemi ini berakhir, akankah orang-orang kembali ke bioskop dan konser?
Di Amerika Serikat, ada survei dari Reuters/Ipsos yang dirilis pekan ini. Sebanyak 4.429 warga AS dewasa ditanya pada 15-21 April 2020 lalu, apakah mereka akan mendatangi acara olahraga dan seni bila vaksin Corona belum ditemukan.
Dilansir Reuters, hanya 4 dari 10 responden survei itu di Amerika Serikat yang akan ke acara olahraga dan seni saat vaksin belum ditemukan. Survei ini menggunakan perkiraan vaksin Corona akan ditemukan lebih dari satu tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 4 responden lainnya bersedia menunggu hingga vaksin Corona ada, baru mereka mau ke lokasi olahraga atau seni. Sisanya belum menentukan atau bisa jadi tak akan datang ke tempat-tempat itu lagi.
Sementara itu, hanya 27% responden yang akan ke bioskop, teater atau konser saat lokasi itu dibuka lagi. Sebanyak 32% responden akan menunggu hingga vaksin ditemukan, baru mereka mau datang ke bioskop atau nonton konser.
Sebanyak 55% responden di Amerika Serikat berpendapat sebaiknya konser atau penayangan film tidak dilanjutkan selama belum ada vaksin. Ini bisa jadi tantangan berat untuk industri hiburan di Amerika Serikat.
Kasus Corona di Amerika Serikat sendiri sudah mencapai 1 juta kasus. Lebih dari 56 ribu orang meninggal.
Di Indonesia, belum ada survei serupa yang dipaparkan di atas. Hingga saat ini, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih diberlakukan di sejumlah lokasi yang berimbas pada penutupan tempat hiburan dan pelarangan kegiatan berkerumun.
Di Indonesia, jumlah kasus Corona per 30 April 2020 mencapai angka 10 ribu. Sebanyak 1.522 orang sudah sembuh namun ada 792 orang yang meninggal.
(imk/imk)