.webp)
'Freud' merupakan serial detektif-pembunuhan yang dirilis Netflix belum lama ini. Alurnya mengikuti jejak Sigmund Freud, mengungkap misteri pembunuhan yang terjadi di Wina di era 1880-an.
Iya, Sigmund Freud yang selama ini dikenal sebagai tokoh pendiri psikoanalisis di bidang psikologi. 'Freud' memotret penampilan tokoh ini yang tak pernah puas dalam keyakinan soal keilmuan sejak ia muda.
Ia haus akan jawaban dan menghabiskan banyak waktunya untuk meyakinkan metode hipnotis menjadi salah satu cara yang akan berhasil untuk mengobati penyakit mental. Sementara ilmuwan generasi di zamannya meragukan teori tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketimbang ini akan menjadi serial biopik, 'Freud' menerapkan cerita yang lebih longgar. Sosok Sigmund Freud disesuaikan dari penokohan dan kehidupan yang dipotret ulang dari masa lalu sang tokoh.
Sementara skenario film ini dikembangkan secara fiksi yang tertuang dalam 8 episode di musim pertama.
Serial ini mengikuti sejumlah peristiwa pembunuhan yang terjadi di kota Wina di pertengahan abad ke-19. Freud 'terpaksa' ikut campur dalam penyelidikan.
Terapi hipnotisnya pada seorang perempuan indigo bernama Fleur Salome yang secara kebetulan membuka tabir hilangnya seorang anak perempuan yang diumumkan kepolisian Wina keesokan hari.
Serial ini menyusuri jejak penyelidikan peristiwa-peristiwa kriminal semacam itu mengiringi sosok Freud yang introvert dan tak lepas dari ketergantungannya pada morfin.
Penasaran? 'Freud' sudah dapat disaksikan di Netflix.
(doc/dal)
