Cerita Mocca Terbentuk: Lagu Tak Disukai hingga Bubarnya Band Lama

Main Stage

Cerita Mocca Terbentuk: Lagu Tak Disukai hingga Bubarnya Band Lama

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Senin, 30 Mar 2020 15:29 WIB
Mocca saat berkunjung ke kantor detikcom.
Mocca Foto: Asep Syaifullah/detikHOT
Jakarta -

Sebagai band, Mocca terbilang grup yang konsisten menyajikan lagu-lagu bernuansa ceria yang dibalut dengan musik bossanova, jazz, dan swing.

Band baranggotakan Arina Epiphania (vokal, flute), Riko Prayitno (gitar), Achmad Pratama atau Toma (bass) dan Indra Massad (drum) itu kini telah berusia 20 tahun.

Terbentuk pada 1999, Mocca awalnya hanyalah proyek bersenang-senang dari keempatnya. Kebetulan mereka sama-sama berkuliah di kampus dan jurusan yang sama.


Semua berawal ketika pada 1997, Arina dan Riko membentuk band bernama Nasty Sunny Beam yang namanya diambil dari judul lagu milik The Cardigans.

Singkat cerita, keduanya telah memiliki beberapa materi yang kini menjadi lagu-lagu hits milik Mocca.

"Sayangnya dari personel-personel di band itu nggak terlalu menerima konsep lagu-lagu yang sekarang menjadi lagu Mocca kecuali kami berdua (bersama Riko)," kenang Arina dalam wawancara dengan detikHOT.

Arina kemudian bercerita, "Jadi sebenernya lagu 'My Diary' dan lain-lain itu sudah kami garap di band kami yang lama."


Kemudian, Nasty Sunny Beam bubar. Materi-materi yang dibuat Arina dan Riko nyaris terabaikan begitu saja. Hingga pada 1999, barulah mereka membentuk Mocca dengan formasi sekarang.

Tidak ingin materi yang telah dibuatnya sia-sia, akhirnya Riko mengajak Toma dan Indra untuk menggarap ulang materi mereka yang terbengkalai. Setelah berlatih bertiga, barulah mereka mengajak Arina untuk mengisi vokal.

"Jadi sebenernya itu materi yang terkatung-katung. Tahun 1997 punya band, bubar, selama dua tahun itu materi nggak kepake pake, setelah garap sama Toma dan Indra akhirnya garap bersama, baru ngajakin saya," cerita Arina.


Selang beberapa tahun, barulah Mocca berkesempatan untuk mengedarkan karyanya lewat sebuah lagu yang masuk dalam album kompilasi 'Delicatessen' (2002) bersama Santa Monica, The Milo dan lain-lain.

"Sebenarnya kami dua tahun itu latihan doang nggak pernah manggung sama sekali. Jadi benar-benar matengin materi, dan kami cuman mengkhayal aja karena pada jaman itu nggak ada lagu dari band Indonesia yang full bahasa Inggris semua," ujar Arina.

Dia melanjutkan, "Itu buat patungan bikin satu lagu aja astaga, menyisihkan uangnya. Terus jaman dulu masih analog ya. Kita kan waktu itu cuman kuat bayar satu shift ya."


Hide Ads