Baru-baru ini, Project Pop memparodikan lagu 'Gara-gara Kahitna' menjadi 'Gara-gara Corona'. Menurut salah satu personelnya, Tika Panggabean, mereka sengaja membuat lagu itu untuk menghibur para penggemar mereka yang tengah berdiam diri di rumah.
"Lagu ini mungkin salah satu lagu yang tujuannya adalah satu menghibur. Orang-orang tinggal di rumah semuanya, jadi sudah bosan. Mudah-mudahan lagu ini bisa membuat mereka terhibur," ungkap Tika Panggabean ketika dihubungi media melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tika juga mengaku, meski liriknya berisikan pesan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, namun tidak ada niat untuk menggurui lewat lagu itu.
Menurutnya, dirinya bersama Project Pop hanya ingin memotret hal-hal yang terjadi belakangan dan mereka lihat di keseharian.
"Sebenarnya pesan di dalamnya antara pesan dan tidak. Maksudnya gini, kami memotret kondisi yang sedang ada sekarang, bahwa gara-gara Corona, sering cuci tangan, jadi berjarak satu sama lain," ujarnya.
"Gara-gara Corona kami jadi sering kumpul sama keluarga, gara-gara semua bekerja di rumah, belajar dari rumah," sambungnya.
Dia mengungkapkan, lirik lagunya sebenarnya berangkat dari pesan-pesan sederhana sebagai pengingat bagaimana masyarakat harus menjaga diri selama pandemi Corona berlangsung.
"Misal Udjo ngomong cuci tangan dengan cara yang benar, terus Odie bagiannya ngomong harus istirahat, tidur cukup, jangan percaya hoax, jangan sering-sering pegang muka. Itu adalah pesan-pesannya, hal-hal ringan yang mungkin suka terlupakan aja padahal itu jadi esensi bagaimana kita tidak tertular dari si virus Corona ini," urainya.
Musisi yang juga komedian dan pembawa acara itu berharap dengan lagu parodi itu, selain menghibur, Project Pop juga dapat memberikan edukasi pada orang-orang yang mendengarkan lagunya.
"Jadi nggak sekadar hiburan tapi pengingat yang manis," tutur Tika.
(srs/wes)