Kanker darah diidap putri Denada, Aisha, sejak usianya lima tahun. Sejak saat itu, Aisha menjalani pengobatan di Singapura sampai sekarang.
Sebagai ibu, Denada melihat perjalanan hidup Aisha sangat berat. Dia pun tak ingin menambah beban sang anak melihat dirinya mengeluh atau protes pada Tuhan.
"Aku sih melihatnya dari dua tahun lalu, betul-betul melihat hidupnya anakku masyaallah. Aku bukan lagi mau komplain, aku melihat perjalanan hidup yang harus dia lakukan dan lalui itu berat," ungkap Denada melalui sambungan telepon kepada detikcom.
"Aku sebagai ibunya, harus melihat dia melalui semua itu rasanya berat sekali. Maksudnya nggak mudah gitu aku melihat anakku menjalani treatment demi treatment yang begitu berat, begitu keras," cerita Denada mencurahkan isi hatinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denada juga menyadari dokter memang tak bisa menjanjikan apapun. Kini, saatnya Denada dan keluarga berikhtiar untuk kesembuhan Aisha.
"Kita tetap berserah kepada Allah bagaimana pun ikhtiar kita sebagai manusia harus tetap kita jalanin. Masalah sembuh dan gimana kedepannya, semua sudah percaya dengan takdirnya Allah," pungkas Denada.
(pus/wes)