Keputusan Harry dan Meghan untuk hengkang dari kerajaan hingga kini masih menjadi perdebatan. Apalagi, keduanya tak lagi menyandang gelar kerajaan.
Omid Scobie, editor majalah Bazaar yang ikut menemani keduanya menjalani tur terakhir sebagai anggota kerajaan, mengungkap emosi yang dirasakan keduanya.
Harry disebut sangat sedih ketika harus merelakan jabatan di militer setelah mengabdi selama 10 tahun. Begitu juga dengan Meghan yang menangis saat menggelar pesta perpisahan dengan staf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada akhirnya, keduanya harus mengambil keputusan untuk hengkang karena terpaksa. Media yang terus menyudutkan dan keluarga kerajaan yang seakan tak mempedulikan mereka semakin membulatkan tekad Harry dan Meghan untuk meninggalkan status dan kehidupan nyaman mereka di istana.
"Harry dan Meghan merasa keputusan pergi dari keluarga kerajaan sebetulnya tidak perlu dilakukan, tetapi juga tak lagi menjadi kejutan, karena dukungan yang tak pernah mereka dapatkan ketika terus-terusan diserang oleh media," ungkap Omid.
"Mereka tahu ada yang harus diubah, tetapi juga tak ingin berhenti mendukung Sang Ratu. Mungkin semua akan berbeda jika satu atau dua keluarga kerajaan mau membela mereka saat sedang kesulitan," pungkasnya.
Harry dan Meghan mengumumkan keputusan meninggalkan keluarga kerajaan Inggris pada Januari 2020. Mereka memilih untuk tinggal di Kanada bersama sang putra, Archie.
(dal/nu2)