Tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional. Sepanjang hari, para perempuan terhebat menyuarakan kebebasan berekspresinya di dunia maya sampai jalanan Ibu Kota.
Bagi kamu yang berada di rumah saja, tak ada salahnya mengisi waktu luang dengan membaca 3 novel feminis internasional yang fokus pada cerita soal emansipasi perempuan. Berikut di antaranya:
The Handmaid's Tale (Margaret Atwood)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahakarya Margaret Atwood yang sukses diadaptasi ke serial televisi oleh HBO melambungkan namanya. Novel yang mengisahkan latar negara dystopia yang dipimpin oleh seorang diktator.
Pemimpinnya menghancurkan hak-hak dan otoritas dari para perempuan. Di negara baru, perempuan tidak punya identitas pribadi, keluarga, kerabat terdekat bahkan pekerjaan. Hanya ada satu perempuan yang mencoba menabrak batas itu demi menemui sang buah hati dan suaminya terdahulu.
Perempuan di Titik Nol (Nawal el Saadawi)
Salah satu mahakarya dari penulis asal Mesir ini patut diacungi jempol. Dalam novel, Nawal menceritakan tentang seorang perempuan yang mendapatkan perlakuan tak adil dalam rumah tangga, mengalami KDRT sampai meregang nyawa.
Lewat tulisan-tulisannya, ia menyuarakan kebebasan berekspresi dan membuktikan hukuman di Timur Tengah masih tak adil kepada kaum Hawa.
Little Woman (Louisa May Alcott)
Kalau Margaret Atwood menulis novel 'The Handmaid's Tale' di era 1960an, berbeda halnya dengan Louisa May Alcott. Novel 'Little Woman yang berlatar abad ke-18 menceritakan tentang kehidupan empat saudara perempuan: Meg, Jo, Beth, dan Army.
Kehidupan anak perempuan dari kecil sampai remaja mewarnai pencarian jati diri mereka sebagai seorang perempuan. Di masanya, mereka harus memilih antara kehidupan yang diinginkan secara pribadi sebagai perempuan atau menjadi istri dan mengurusi rumah tangga masing-masing.
(tia/imk)