Tak sedikit film yang dibintangi Sujiwo Tejo. Seniman kelahiran Jawa Timur ini setidaknya telah membintangi 30 judul layar lebar.
Rentang penampilannya di film diketahui sudah 19 tahun. Ia memulai debutnya bermain film di tahun 2001 membintangi drama 'Telegram' besutan Slamet Rahardjo.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Sujiwo Tejo |
Namun kini, wajahnya konstan dikenal sebagai pemeran antagonis. Perannya sebagai dukun di 'Kafir' (2002) hingga Brotoseno di cerita 'Mangkujiwo' (2019) juga Ki Wilawuk di 'Gundala' (2019) seakan menasbihkan karakter jahat adalah memang 'ruang bermain' bagi Sujiwo Tejo. Keberatankah ia dengan penilaian seperti itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya itu penilaian orang ya, aku jelasin 1000 kali kalau aku main di film komedi juga, orang kenalnya aku Brotoseno di 'Mangkujiwo', gitu. Apalagi kalau ada rencana sekuel keduanya, apalagi ada 'Gundala' juga, ya nggak apa-apa," tuturnya.
Film komedi yang ia maksud di antaranya 'Maling Kutang', 'Calo Presiden' (2009) juga ada 'Kawin Laris' (2009). Belakangan, ia bukan sengaja mengubah imagenya untuk spesialisasi peran-peran jahat. Sujiwo Tejo mengatakan, semua ada pertimbangannya.
"Kalau ditanya, bagaimana mempertimbangkan peran yang diterima, ya kebanyakan nawarin yang bukan antagonis, waktunya nggak bisa kadang-kadang. Atau naskahnya kurang sreg, atau naskahnya udah sreg, sutradaranya aku nggak begitu kenal. Aku kadang-kadang kalau nggak begitu kenal, aku nanya-nanya dulu ke sutradara yang aku kenal, 'gimana nih', 'dia gimana'" tuturnya lagi.
Selama ini, Sujiwo besar lewat kemampuannya sebagai dalang. Meski begitu, bukan berarti akting yang ia jalani sekarang tak memiliki hubungan dengan kemampuannya memainkan seni wayang tersebut.
Sujiwo mengatakan semua yang ia lakukan punya benang merah dengan kemampuannya sebagai seorang dalang. Simak artikel selanjutnya di detikcom!
(doc/imk)