.webp)
Karen Pooroe akhirnya melihat dari dekat proses autopsi jenazah sang anak, Zefania. Dia pun tak kuat menahan tangis.
Pantauan detikcom di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020), Karen awalnya menunggu proses autopsi dari tempat yang sudah disediakan. Autopsi sendiri dipimpin oleh dokter forensik RS Polri, Kombes Sumy Hastry Purwanti.
Karen dan pihak keluarga lalu diperkenankan masuk ke tenda autopsi yang tertutup. Tangis Karen pecah saat berjalan mendekati area tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah anggota keluarga tampak menguatkan Karen dan menggandengnya. Suara tangis Karen terdengar makin keras ketika sudah di area autopsi.
Tak lama kemudian, terdengar lagu rohani dinyanyikan. Sekitar lima menit setelahnya, Karen dan keluarga keluar dari area autopsi.
Sebelumnya, Karen mengaku menguatkan diri untuk menghadiri proses autopsi ini. Dia sebenarnya merasa berat.
"Karena saya ingin tahu kebenarannya, apa yang sebenar-benarnya terjadi kepada anak saya," ucap Karen.
Zefania meninggal dunia pada Jumat (7/2) karena diduga jatuh dari balkon apartemen sang ayah, Arya Claproth. Karen dan Arya diketahui telah tinggal terpisah dan Zefania tinggal bersama Arya.
(fbr/imk)
