.webp)
Dirilis pada bulan Agustus 2018, rom-com remaja berjudul 'To All The Boys I've Loved Before' menjadi sebuah kesuksesan yang sungguh spektakuler bagi Netflix.
Di media sosial, film ini menjadi trending. Semua orang sepertinya menyukai resep Netflix yang satu ini: adaptasi dari novel Jenny Han yang terkenal, penyutradaraan yang lumayan apik dari Susan Johnson dan perfect casting.
Sebelum film ini rilis, nama Lana Condor dan Noah Centineo sepertinya adalah sesuatu yang sangat asing. Sekarang Lana Condor mempunyai 8,7 juta follower dan Noah Centineo memiliki 18,1 juta follower di Instagram.
Dirilis di bulan kasih sayang, sekuel 'To All The Boys' yang diberi subjudul 'P.S. I Love You' menceritakan tentang apa yang terjadi jika kalian mendapatkan orang yang paling Anda idam-idamkan. Sedikit flashback, film pertamanya menceritakan tentang gadis Korean-American bernama Lara Jean (Lara Condor) yang menulis surat kepada cowok-cowok yang ia taksir.
 Foto: imdb. |
Salah satu penerima surat itu adalah Peter Kavinsky (Noah Centineo), cowok gaul di sekolah yang sudah mempunyai pacar. Kemudian mereka membuat perjanjian seperti layaknya premis sebuah romcom klasik: bagaimana kalau mereka pura-pura pacaran? Tentu saja mereka akhirnya naksir beneran and the story continues.
Lara Jean masih tidak percaya bahwa dia memiliki Peter Kavinsky sebagai kekasihnya. Dia tidak pernah punya pacar sebelumnya. Ini adalah hal yang baru.
Bagaimana cara dia menjadi pacar yang baik? Bagaimana dia menunjukkan kepada Peter Kavinsky bahwa dia adalah gadis yang layak untuk dia dapatkan?
Bagaimana cara menunjukkan kepada dunia bahwa hubungan mereka bukan sekedar kebetulan?
Rasa tidak percaya diri Lara Jean inilah yang menjadi plot utama dari 'To All The Boys: P.S. I Love You'. Yang kemudian akhirnya ditambahi dengan bumbu cinta segitiga.
Bukan romcom namanya kalau tidak ada cerita konflik tentang cinta segitiga. Dalam film ini ancaman itu datang dalam bentuk John Ambrose (Jordan Fisher).
Dia adalah cowok yang juga mendapatkan surat dari Lara Jean. Dan tidak seperti Peter Kavinsky, John Ambrose jauh lebih berbudaya, jauh lebih tenang tapi tetap luar biasa tampan.
Peter Kavinsky adalah roller coaster dan John Ambrose adalah piknik di tengah taman. Dan Lara Jean pun mulai kebingungan.
Membuat sebuah sekuel dari romcom memang tugas yang berat. Tidak banyak romcom sukses melahirkan sekuel yang baik atau bahkan melebihi film pertamanya.
Penonton tidak perlu lagi jawaban dari happily ever after setelah film pertamanya selesai. Karena penonton tahu bahwa genre ini adalah sebuah fantasi. Sebuah sekuel akan mengacaukan fantasi ini.
Ada beberapa hal yang tetap membuat 'To All The Boys: P.S. I Love You' menjadi tontonan yang asyik untuk ditonton. Hal pertama adalah Lana Condor dan Noah Centineo tetap enak untuk dilihat.
Mereka sangat good looking dan chemistry mereka sangat kuat sehingga Anda akan percaya dengan semua drama yang mereka lalui. Melihat mereka tersenyum, berpegangan tangan dan saling menyatakan cinta adalah alasan kenapa film ini tidak gagal total.
Visual 'To All The Boys: P.S. I Love You' masih tetap warna-warni dan terasa seperti Pinterest seperti film pertamanya. Dan kumpulan soundtracknya tetap hip seperti film pertamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: Netflix/ Istimewa |
Yang membuat 'To All The Boys: P.S. I Love You' tidak bisa menjadi tontonan yang gemas seperti pertamanya adalah karena tentu saja ini adalah sebuah sekuel. Kita tidak butuh lanjutan cerita antara Lara Jean dan Peter Kavinsky.
Meskipun mengembangkan topik insecure yang dirasakan oleh Lara Jean cukup menarik tapi plot cinta segitiga di film ini terasa terlalu generik.
Apalagi karena karakter John Ambrose terasa anyep jika dibandingkan dengan karakter Peter Kavinsky, meskipun Jordan Fisher berusaha keras untuk membuat karakternya menarik.
Banyak subplot bermunculan di film ini seperti teman-teman baru Lara Jean, hubungan bapak Lara Jean (John Corbett) dengan tetangganya dan tempat magang Lara Jean yang baru.
Tapi semuanya tidak semenarik ketika Lara Jean dan Peter Kavinsky berduaan bersama-sama.
 Foto: Netflix/ Istimewa |
Michael Fimognari yang melakukan debut penyutradaraan dalam film ini (dia double job sebagai sinematografer di film ini) belum bisa membuat adegan-adegan penuh kegemasan seperti yang dilakukan oleh Susan Johnson di film pertamanya.
Tapi meskipun begitu 'To All The Boys: P.S. I Love You' masih tetap enak ditonton. Netflix tahu bahwa film jenis ini adalah tontonan paling efektif untuk menghabiskan waktu setelah lelah beraktivitas seharian.
Dengan cemilan yang enak dan teman yang asyik, 'To All The Boys: P.S. I Love You' bisa menjadi tontonan bebas stres menarik yang bisa Anda tonton saat ini.
(doc/doc)
