Dari James Bond dalam 'Skyfall', sutradara Sam Mendes, membawa film barunya bernuansa dramatis dari cerita perang dunia pertama. Film berjudul '1917' itu tercatat di berbagai ajang penghargaan termasuk Oscar mendatang.
Mendes yang juga dikenal lewat 'American Beauty' yang ia buat dan rilis di 1997 ini, tak mengambil latar cerita film ini dari manapun. Baik itu buku maupun dokumenter.
Baca juga: '1917': Perang Adalah Neraka |
Namun '1917' merupakan pengalaman pribadi yang dialami kakeknya di masa lalu, Alfred Mendes. Sang kakek mendaftar sebagai tentara di usia 17 tahun.
Meski ia kemudian menjadi novelis dan penulis, Alfred tak memberi tahu tentang pengalaman perangnya hingga akhir hayat.
"Baru saat ketika dirinya berusia 70-an, dia memutuskan untuk menceritakan kisah-kisah tentang apa yang terjadi padanya ketika ia remaja," kenang Sam Mendes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman berperang di Perang Dunia I menjadi satu cerita khusus yang terus diingat oleh Sam Mendes.
"Ada satu cerita yang dia ceritakan kepada kami, tentang ditugasi untuk membawa satu pesan melalui tanah tak bertuan di senja pada musim dingin 1916. Dia (kakekku) adalah seorang lelaki kecil, dan mereka biasa mengirimnya dengan pesan karena dia berlari 5 1 / 2 kaki, dan kabut biasanya menggantung sekitar 6 kaki di tanah tak bertuan, jadi dia tidak terlihat di atas kabut. Kisah itu tetap bersamaku. Dan itu adalah kisah yang menurutku ingin aku ceritakan," ungkapnya.
![]() |
Pengirim pesan di medan perang itu dihidupkan oleh dua aktor Dean-Charles Chapman ('The Commuter', 'The King') dan George MacKay ('Captain Fantastic', 'Ophelia').
Keduanya menjadi tentara yang ditugasi membawa pesan yang dijanjikan mampu menyelamatkan 1.600 jiwa.
Belum lama ini, '1917' menerima gelar sebagai film drama terbaik di ajang Golden Globe dan sutradara terbaik untuk Sam Mendes.
(doc/wes)