Minggu (19/1/2020), mungkin menjadi salah satu malam yang tidak terlupakan bagi penggemar Justin Vernon (sosok dibalik Bon Iver) dan kawan-kawannya di Jakarta. Musikus asal Amerika Serikat itu tampil di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirilis menjelang akhir tahun lalu, 'i,i' merupakan album yang terbilang sukses. Album dan single berjudul 'Hey Ma' berhasil membawa Bon Iver mendapatkan tiga nominasi Grammy Awards ke-62 untuk kategori Best Alternative Music Album, Album of the Year, dan Record of the Year.
Baca juga: Mencari Album Terbaik Lewat Grammy 2020 |
Bagi yang mengikuti perjalanan karier Bon Iver sedari 'For Emma, Forever Ago' (2008), 'Bon Iver' (2011), '22, A Million' (2016), 'i,i' (2019) dan bahkan mini album 'Blood Bank' (2009) mungkin dapat menyadari perjalanan dan eksplorasi bermusik dari Bon Iver.
Mereka adalah para musikus yang lebih dari sekedar pelantun 'Skinny Love', salah satu lagu paling sukses milik mereka. Eksplorasi musik yang mereka lakukan bahkan begitu lebar hingga mampu melampaui batasan.
Di album-album awal, Justin Vernon lebih banyak memasukkan unsur indie dan folk yang kental dengan petikan gitar. Pada album ketiga ('22, A Million'), Vernon melakukan eksplorasi yang begitu lebar, musiknya terdengar begitu eksperimental dengan bunyi-bunyian tidak biasa.
Lagu Lain yang Dibawakan
Konser Bon Iver di Jakarta. Foto: High Iso/ dok. Ismaya Live
|
Penonton yang hadir dalam konser Bon Iver telah bersiap dari sore meskipun dijadwalkan konser baru akan dimulai pukul 20.00 WIB. Ketika cahaya lampu dimatikan, mereka yang telah menunggu tidak kuasa menahan teriakan histeris mereka.
Pendar lampu mulai tampil, Justin Vernon dan kawan-kawannya naik ke atas panggung. Gegap gempita suara teriakan penonton pun semakin terdengar nyaring. 'iMi' menjadi lagu pertama yang dibawakan sebagai pembuka.
Ajaibnya, ketika Bon Iver mulai bernyanyi, bagai 'jemaah' yang taat, mereka berhenti berteriak dan mulai menikmati lagu. 'We', 'Holyfields,', 'Lump Sum', '666 Κ', '715 - Creeks', 'U (Man Like)', 'Jelmore', 'Faith', '____45_____', hingga '33 "GOD"' menjadi sejumlah lagu yang dibawakan.
![]() |
Selama tampil Bon Iver memang tidak banyak mengeluarkan kata-kata, ia hanya mengucapkan terima kasih sesekali di sela-sela repertoire yang ia mainkan malam hari itu.
"Hei semua, terima kasih banyak telah datang ke tur ini, kalian semua sungguh indah, sangat-sangat spesial, terima kasih banyak," ucap Justin Vernon kepada para penonton. Sesekali penonton berteriak dan ia menjawab.
Rupanya Bon Iver paham bahwa penggemarnya tidak hanya datang untuk menikmati lagu-lagu dari album baru, akan tetapi juga sejumlah lagu lamanya. Ia pun kemudian membawakan 'Blood Bank', 'Woods', 'Skinny Love', 'Creature Fear', hingga 'Holocene'. Akan tetapi ia tidak lupa menyelipkan 'Hey Ma' yang merupakan single dari album 'i,i' di tengah-tengah susunan lagu 'Blood Bank' dan 'Woods'.
Penonton Nyanyi Bareng
Foto: Satu Malam Sublim Bersama Bon Iver. Saras/detikHOT
|
Justin Vernon kemudian mengajak penontonnya untuk memiliki kesadaran terhadap isu kekerasan seksual dalam konsernya. Untuk pertunjukannya di Jakarta, mereka memang bekerja sama dengan organisasi Hollaback! untuk mengadakan kampanye 2 A Billion.
"Kami bekerja sama dengan Hollaback! untuk mengurangi angka kekerasan seksual di Indonesia. Kita semua membutuhkannya, maka tolong bantuk mereka. Banyak orang di luar sana terluka dan menderita karena ulah manusia lainnya," ungkap Justin Vernon.
Konser dilanjutkan dengan dibawakannya lagu 'Sh'Diah' dan 'Naeem'. Selepas membawakan dua lagu tersebut, Bon Iver 'berpura-pura' bahwa konsernya usai. Siasat lama itu memang selalu efektif membuat penonton berteriak, "Kami ingin lagi, kami ingin lagi," sambil bertepuk tangan.
Dan walau siasat itu telah digunakan berkali-kali pada banyak konser, munculnya kembali sang idola di atas panggung selalu berhasil membuat penonton riuh bersorak.
'Perth' menjadi lagu pertama yang dibawakan dalam sesi encore, dilanjutkan dengan 'Salem'. Sedangkan konser tersebut ditutup dengan manis oleh lagu 'Re: Stacks' dengan Justin Vernon memainkan gitar di bawah cahaya yang menyorot dirinya.
Di sepanjang pertunjukan, penonton seolah dibawa melintasi alam pikir Justin Vernon lewat musik, kata-kata yang tertuang dalam lirik, hingga tata cahaya lampu panggung yang gilang gemilang.
Penonton seakan-akan diajak melupakan bahwa mereka berada di tempat dimana mereka berpijak dan pergi ke dimensi lain. Sublim menjadi kata yang tepat dan tidak berlebihan untuk menggambarkan konser Bon Iver semalam.