Duh! Ubay 'Nidji' Pura-pura Bunuh Diri Demi Belajar Kibor

Duh! Ubay 'Nidji' Pura-pura Bunuh Diri Demi Belajar Kibor

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 08 Jan 2020 11:14 WIB
1.

Duh! Ubay 'Nidji' Pura-pura Bunuh Diri Demi Belajar Kibor

Duh! Ubay Nidji Pura-pura Bunuh Diri Demi Belajar Kibor
Nidji Foto: Dicky/detikHOT
Jakarta - Sebelum menjadi vokalis baru Nidji, rupanya Muhammad Yusuf Nur Ubay atau Ubay telah memiliki ketertarikan dengan musik sedari kecil. Saat masih duduk di sekolah dasar, Ubay bahkan sempat berakting mengancam bunuh diri agar dibelikan kibor oleh neneknya.

Kisah masa kecilnya itu ia ungkapkan dalam acara d'excluspeak yang diadakan oleh detikcom di Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Ubay cilik baru saja pulang dari rumah sakit dan mengajak kedua orang tuanya untuk pergi ke rumah neneknya. Saat itu ia meminta dibelikan kibor namun kedua orang tua dan neneknya tidak langsung memenuhi keinginannya.

"Gue kepikiran, kalau pura-pura mau bunuh diri pasti sorenya dibeliin. Akhirnya gue ngomong dulu sama nenek, 'Mbah pokoknya ubay pengen beli kibor, nih'," kenangnya.

[Gambas:Video 20detik]

Ubay kecil pun lari ke lantai tiga rumah neneknya dan mengancam ingin melompat.

"Akhirnya nggak jadi lompat, akhirnya sore itu dibeliin, besoknya sudah dapat guru les kibornya sekalian. Gue berawal dari situ," ucapnya lagi.

Yamaha tipe PSR 350 menjadi kibor pertama Ubay sekaligus alat musik pertama yang ia pelajari.

Setelah menguasai kibor, ia lalu mempelajari bermain biola. Pertemuannya dengan biola memiliki cerita lain.


Saat itu ayahnya yang menggemari musik keroncong memiliki alat musik untuk memainkan lagu keroncong di rumahnya. Ubay pun kerap berpura-pura memainkan alat musik itu di hadapan ayahnya.

Akhirnya ayahnya tergerak untuk mencarikan guru agar Ubay bisa belajar bermain biola.

"Alat keroncong bokap gue, suka gue gesek-gesek. Dia lagi makan siang, gue lihatin ke bokap gue. Dari situ dibeliin, akhirnya gue belajar juga, di Yogyakarta itu di ISI (Institut Seni Indonesia)," ujarnya.

Hide Ads