Dari penampilan luar, kanvas-kanvas itu terkesan terlipat secara sengaja. Ada bagian yang seperti kertas dilipat, atau dirobek, bahkan beberapa permukaan kanvas lainnya sengaja dibolongi.
Ruang pamer pun seperti tak biasa. Ugo seakan mengubah pemikiran tentang apa itu seni lukis dan bagaimana cara melukis yang baik dan benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ya beginilah menurut saya. Saya dari zaman corat-coret berpikir apa sih painting itu, apa sih melukis itu. Apakah painting harus seperti itu, akhirnya jadi seperti ini. Ada garis, warna, komposisi, dan bentuk seperti ini," ujar Ugo ditemui di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Di beberapa karya lainnya, Ugo pun mengaku merasa keasyikan membuat garis dan mewarnai. Ia melakukan aktivitas apapun tanpa adanya pretensi apapun.
"Saya bisa merasakan asyiknya membuat kaki dengan satu garis tanpa putis. Keindahan juga menurut saya sederhana, sesuatu yang tidak terlalu banyak rambu-rambu tapi sebuah kesederhanaan, ada prosesnya," tukasnya.
Pameran tunggal Ugo Untoro masih bisa dinikmati hingga 12 Januari 2020 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: Pameran Tunggal Ugo Untoro Dibuka Malam Ini |
(tia/dal)