'Lexicon' yang menjadi judul dari album tersebut mempunyai makna tersendiri bagi Isyana Sarasvati. Kata itu berarti kamus.
Dengan mendengarkan album ketiganya itu, Isyana ingin membiarkan pendengarnya membuka 'kamus' hidupnya dan mengenalnya lebih dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagu-lagunya merepresentasikan episode-episode hidup aku belakangan ini, apa saja yang aku alami," tuturnya lagi.
Baca juga: Cita-cita Isyana: Jadi Tukul |
Ia mengungkapkan, sedari kecil, dirinya terbiasa untuk meluapkan emosi yang terpendam melalui musik. Dirinya tidak biasa mencurahkan isi hatinya pada orang lain.
Menurutnya, lagu-lagu dalam albumnya merupakan curahan perasaan dan segala emosinya dari hal-hal yang ia lalui dalam kehidupannya belakangan ini.
"Ini sangat emosional karena ini album yang paling personal. Aku nggak nyangka hari ini akan tiba, suatu hari aku bisa berkarya yang benar-benar spontan, jujur apa adanya, aku merasa sangat emosional ya," ucapnya.
Selain itu, Isyana mengungkapkan bahwa membuat sendiri semua lagunya. Dalam penggarapan album ini, Isyana dibantu oleh tiga produser yaitu Tohpati, Gerald Situmorang dan Kenan Loui.
Pada 'Lexicon', Isyana memberikan nuansa neo klasikal yang berbeda dari dua album terdahulunya, 'Explore! ' (2015) dan 'Paradox' (2017).
Tidak hanya dirilis secara digital, 'Lexicon' juga dirilis dalam bentuk boxset yang bisa dibeli di situs Beli Album Fisik dengan harga Rp 600 Ribu.
Paket boxset itu terdiri dari boks berbentuk piano, partitur piano dari lagu-lagu di album yang dibuat khusus oleh isyana, speaker berisi 8 track lagu dari album, postcard artwork denga liriknya, sertifikat, kartu yang bisa digunakan sebagai uang elektronik, dan kartu garansi.
(srs/dar)