Ngobrol santai soal film terbarunya 'Habibie & Ainun 3', Aghniny ceritakan ini adalah film kesekian yang membawa namanya. Aghniny sampai saat ini pun tak percaya melepaskan predikat atlet dan mengganti dengan aktris.
"Aku dari SD itu, kelas 6 mulai ikut latihan, aktif di training camp buat pelatda (pelatihan tingkat daerah), sebelum itu juga tanding-tanding dulu sebelum pelatda. Pelatda itu sudah atlet, udah benar-benar di mess untuk mengabdi kepada daerah," cerita Aghniny kepada detikcom di Gedung MD Place, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu dia tinggal di mess Semarang, untuk pelatda. Jauh dari sang bunda, yang Aghniny kenal hanya teman-teman di mess. Usia 13 tahun, Aghniny sudah memutuskan keluar dari rumah dan tinggal di mess.
"Keluar dari rumah lah istilahnya. Itu di Semarang. Pas 13 tahun 14 tahun aku sudah pindah ke Cipayung untuk pelatnas (pelatihan tingkat nasional) untuk mempersiapkan Sea Games, Asian Games, terus ya beda lagi misinya. Sama sih misinya untuk bawa pulang mendali, tapi ini bukan lebih ke nama perorangan tapi bawa nama Indonesia untuk pulang," kenangnya.
Sampai akhirnya 2016 Aghniny mengalami cedera lutut. Cedera itu dia rasakan setelah pertandingan di Singapura.
Prestasinya menurun, Aghniny pun diminta untuk pemulihan dan sementara waktu pulang ke Semarang. Akan tetapi, pintu keberuntungan lainnya terbuka dan menjadikan dirinya sebagai bintang film pendatang baru yang cukup disorot.
"2016 akhir, 2017 awal aku masih mewakili kampus aku karena kampus sudah kasih kompensasi aku bisa latihan di Jakarta. Jadi cuma kirim tugas di email, balik pas UAS. 2017 awal belum berhenti banget (jadi atlet)," tukas Aghniny.
(pus/wes)