Diwawancara oleh HIPHOPLE belum lama ini, ia mengaku 'ZICO' hanyalah sebuah karakter yang ia ciptakan untuk berkarier di industri. Ia bahkan mengubah sifat agar bisa pas dengan karakter ZICO yang ia ciptakan.
"Sebenarnya aku adalah orang yang serius, dan aku suka menjelaskan sesuatu. Namun aku menyembunyikannya karena karakter seperti itu tidak akan membuatku populer. Industri musik itu seperti game. Jadi aku membuat sebuah karakter bernama ZICO yang sangat berbeda dari diriku yang sebenarnya. Aku mulai mengubah sifatku seperti dia. Aku bicara seperti seorang lelaki kuat dan membuat musikku kuat juga. Aku juga banyak menggunakan 'punch line' pada lirik," ungkap ZICO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan ZICO ditandai lewat perilisan 'THINKING' yang dibagi menjadi 2 bagian. Dalam lagu-lagunya, ZICO mencoba untuk lebih jujur dengan perasaannya, dan mulai menyampaikan apa yang sebelumnya selalu ia hindari.
"Bukannya mengutarakan ide yang aku miliki, aku biasanya lebih membagi pikiran dalam membuat album. Namun kali ini aku mengubah semuanya. Aku tak bicara soal tema album, aku hanya berpikir, 'Apa yang aku pikirkan dalam hidupku?' Dan aku mulai memasukkan ide-ide yang sudah aku tinggalkan dan menerima emosi yang dulunya aku hindari. Untuk album ini, aku ingin menceritakan kisahku," pungkasnya.
Salah satunya seperti di lagu 'Being Left' dan 'Human'. ZICO menceritakan apa yang sebelumnya tak pernah ia sampaikan dalam lagu-lagunya, menggali lebih dalam jalur perasaannya.
Pada akhirnya, album 'THINKING' mendapatkan sambutan positif. Bahkan, tak sedikit yang mulai bersimpati pada ZICO.
Baca juga: Perjalanan 'Berani' ZICO Tanpa BLOCK B |
(dal/nu2)