Ifan pergi ke psikolog atas anjuran dari manajemennya. Bukan cuma psikis, tapi Ifan juga mengalami trauma fisik.
"Pertama psikolog itu atas anjuran manajemen, gue nggak pernah mau. Cuma menghadapi trauma. Jadi gini, hadapi traumanya itu bukan cuma psikis tapi fisik," aku Ifan kepada detikcom di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan.
Suami Dylan Sahara itu, merasakan trauma saat mendengar mobil ambulance. Ketika mendengar sirine ambulance, seluruh tubuh Ifan menimbulkan efek yang kurang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manajemen gue takut, karena sisa satu orang lah ya. Kalau tinggal satu orang kenapa-kenapa gimana, gimana ke psikolog aja," sambung Ifan.
Awalnya, Ifan keberatan karena mengira dirinya akan dibawa ke psikiater. Ifan merasa dirinya bukan orang gila.
"Saat itu gue mikirnya psikiater, lo pikir gue gila. Psikolog itu bukan buat orang gila, tapi buat orang yang punya masalah. Dijelaskan ternyata kejiwaan itu berpengaruh ke fisik. Jadi yang pada intinya lakukan semua yang lo anggap enak," jelas Ifan.
(pus/nu2)