Tidak menentang bukan berarti mudah menerima poligami. Fenita pun menyoroti candaan sang suami dengan teman-temannya yang sering mengatakan, 'Gimana, mau nambah?'.
"Soalnya ini jadi pembahasan kita di keluarga, jadi candaan karena kadang cowok kalau udah kumpul nggak jauh dari, 'Gimana mau nambah?'. Tapi mereka sebetulnya ya gitu-gitu aja ngobrol aja," sentil Fenita Arie ditemui di Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara, Minggu (10/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arie mengatakan, poligami dalam agama memang ada dan disebut sunnah. Tapi, itu jika sang pria mampu. Oleh karena itu, Arie mengingatkan baiknya memberikan pengertian poligami kepada pasangan.
"Cuman yang mesti kita tahu pada saat itu sunnah, wajibnya adalah mempertahankan keluarga. Jangan sampai kita menjalankan sunnah tapi melepaskan yang wajib," tutur Arie.
Sebagai pria Arie terbuka menerima pandangan soal poligami dari setiap orang. Namun, jika melakukan poligami diam-diam tanpa ada izin dari istri itu yang disebut melepas kewajiban.
"Tapi kalau diam-diam berarti kan justru yang wajibnya lepas. Tapi, masing-masing orang punya pertimbangan sendiri. Saya nggak bisa judgement karena saya kan juga masih belajar," ucapnya.
"Intinya gini, Rasulullah itu setelah sama Khadijah kan? Sekarang kan dia (Arie) masih ada Khadijahnya. Saya sih nggak pernah menentang poligami, tapi ya kalau ditanya begitu saya sih belum siap karena saya berkaca sama cerita Rasul, Rasul kita aja tuh dulu monogami sama Khadijah. Aku merasa aku Khadijahnya suami aku, jadi aku harus menjaga," tegas Fenita.
(pus/kmb)