"Boleh nggak saya lihat tangannya? Clap your hands!" kata Glenn mengajak para penonton untuk mengangkat sambil bertepuk tangan. Ia kemudian memainkan 'Kau'.
Dalam acara tersebut, Glenn Fredly sekaligus mengajak para penonton untuk merayakan sebuah kabar baik dari bagian Timur Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin badan internasional dari UNESCO menetapkan Ambon sebagai kota musik pertama di Asia Tenggara. Ini adalah kerja kolektif bentuk cinta terhadap Indonesia," ujarnya.
Ia pun membawakan 'Rame Rame' setelahnya. "Doa saya untuk Tulus selalu jadi inspirasi untuk Indonesia," harapnya setelah menyelesaikan lagunya.
Di penghujung acara, Glenn Fredly pun menyampaikan pesan dan harapannya mengenai daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
Ia berharap, tak ada lagi stigma yang negatif yang ditempelkan bagi mereka. Tampaknya, isu mengenai Indonesia Timur memang menyita perhatian Glenn Fredly.
Ini bukan kali pertama ia menyuarakan hal itu di panggungnya. Di festival musik Soundrenaline dan Synchronize tahun ini, ia bahkan secara spesifik membicarakan Papua.
"Kenapa saya ceritakan tentang Indonesia Timur, yang harus Anda tahu Indonesia Timur tidak boleh ada keburukan atau minor yang kalian baca," serunya.
Baca juga: RAN Hangatkan Festival 'Sewindu' Tulus |
"Itu sebabnya saya ingin merayakan menjadi Indonesia dan dimulai dari Timur karena mereka adalah saudara-saudara kita yang menjadi inspirasi buat Anda semua malam ini," sambungnya.
Meski penampilannya terkesan serius, namun Glenn Fredly menutup panggungnya dengan romantis. 'Kasih Putih' menjadi lagu terakhir yang ia bawakan lengkap dengan kilauan cahaya lampu dari telepon selular yang dinyalakan para penonton.
(srs/dar)