Sentilan Isu Pemasangan CCTV di Festival Seni Media Internasional 2019

Sentilan Isu Pemasangan CCTV di Festival Seni Media Internasional 2019

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 24 Okt 2019 15:35 WIB
1.

Sentilan Isu Pemasangan CCTV di Festival Seni Media Internasional 2019

Sentilan Isu Pemasangan CCTV di Festival Seni Media Internasional 2019
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Bagi kamu yang menyukai karya seni media baru atau new media art, singgahlah ke Galeri Nasional Indonesia hingga pertengahan November. Ada beragam karya seni tak biasa di Festival Seni Media Internasional 2019 atau bernama 'Instrumenta 2'.

Salah satunya adalah karya seniman asal Surabaya, Benny Wicaksono. Karya instalasi new media art yang menyentul isu pemasangan kamera pengawas atau CCTV di Surabaya, Jawa Timur.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya membuat stimulasi bagaimana teknologi diciptakan untuk mengawasi warganya. Teknologi dalam satu tangan kuasa bisa dikaitkan dengan berbagai hal," tutur Benny ketika ditemui di sela-sela pembukaan pameran di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

"Di sini saya juga mengenalkan kamera yang mengenali profil wajah. Dilihat dari tanda kotak merah di muka," lanjutnya.

Menurut penuturan Benny, saat ini di kota kelahirannya ada wacana pemasangan 280 kamera CCTV di setiap sudut jalan. Kamera tersebut akan terintegrasi untuk mengawasi warga-warganya.


"Tentu saja saya mendukung kalau alasannya untuk menangkap kriminal atau mengidentifikasi pelaku kejahatan. Tapi kalau kita lihat apa yang terjadi di China, pemerintah buat sistem," kata Benny.

"Semakin tinggi dan cepat relasi kuasa yang dimanfaatkan dan berkaitan dengan ideologi," tambahnya lagi.

Sejak tahun 1999, Benny konsisten membuat karya seni yang terinspirasi dari CCTB dan pemanfaatkan teknologi media yang ada. Dia membuat karya tersebut bukan untuk tujuan pribadi atau kritik habis-habisan terhadap Pemkot Surabaya.

"Kita juga harus kritis, apakah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu yang bukan masyarakat. Siapa sih yang berhak diawasi. Masyarakat atau siapa," ujar penggagas festival musik electronik, Electrowork.

Hide Ads