Hal itu disebabkan komentar negatif yang selalu muncul di kolom komentar. Meskipun lebih banyak komentar positif, namun mantan Justin Bieber itu selalu merasakan efek negatif dari komentar tersebut.
"Kadang, kau tak bisa menghindarinya (komentar negatif). Aku menghapus aplikasi tersebut dari ponselku tiap pekannya. Kau akan terfokus pada komentar itu. Mereka tidak seperti 'Kau jelek'. Namun mereka seolah ingin memotong jwamu," tuturnya pada New York Times pada 2017 lalu.
Baca juga: Kisah Miris Bintang 'Avengers' Dibully |
Selena pun sempat melakukan detoks media sosial, atau mengabaikan semua media sosial dan tak pernah membukanya lagi. Hal itu dikarenakan media sosial menurutnya memberikan dampak buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang diutarakannya senada dengan penelitian pada remaja di Jerman. Dilansir dari Web MD, ada 12 ribu remaja Jerman, Polandia dan Rumania yang menggunakan media sosial selama lebih dari dua jam sehari dan beresiko melakukan cyberbullying.
"Dalam semua kasus, penggunaan sehari-hari yang lebih tinggi tanpa pengawasan dan latar belakang literasi digital dapat menyebabkan remaja mengunggah informasi pribadi dan bertemu orang asing secara online," ujar Dr Artemis Tsitsika dari Yunani.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah membuka layanan konseling dengan nomor darurat 119 yang dapat dihubungi sebagai pencegahan aksi bunuh diri. Layanan tersebut sengaja dibuka untuk menjaga kesehatan mental individu yang mengalami depresi.
(ass/nu2)